Ustadz Yusuf Mansur Ajak Mimpi Besar dan Mendunia

0
278

‘’Kalau berdo’a jangan cuma buat sendiri, tapi buat jamaah, buat saudara kita sedunia. Misalnya pingin menikah. Kita berdoa ya Allah, mudah-mudahan Engkau beri kemudahan buat saya bisa menikah dan juga buat semua saudara saya di Daqu yang belum menikah, dan buat seluruh saudara saya di dunia yang pengen menikah.’’
Demikian pesan Ustadz Yusuf Mansur dalam acara Daqu Super Camp di Bumi Perkemahan Cibodas, Jawa Barat, Sabtu (4/11).
Daqu Super Camp diikuti sekitar delapanpuluh peserta dari seluruh SDM Full Day Daarul Quran. Mereka berasal dari Daqu Pusat, Kalibata City, dan Semarang.
Acara ini digelar untuk lebih menanamkan Daqu Method di lingkungan internal, sehingga selaras dengan yang didakwahkan Daarul Qur’an selama ini.
‘’Nilai-nilai syiar Daarul Qur’an sudah well known di tengah masyarakat. Maka, insan Daqu harus menjadi garda terdepan dalam mengaplikasikannya,’’ tutur H Sukman Hermawan.
Ia menambahkan, acara ini juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi seluruh SDM, di samping menjadi sarana silaturahim dan penguatan unit masing-masing.
Ustadz Yusuf Mansur mengajak peserta untuk becermin dari kegagalan lembaga lain akibat tidak tertanamnya nilai-nilai yang diperjuangkan lembaga tersebut.
Berkaca dari situ, agar tidak mengulang kesalahan yang sama, maka seluruh insan Daqu harus berkepribadian Daqu atau ber-Daqu Method.
Salah satunya adalah insan Daqu harus memiliki keyakinan kuat kepada kekuasaan Allah SWT. ‘’Coba kita praktekkan langsung sekarang juga. Kita minta sama Allah agar Allah memberi naungan supaya panas matahari saat ini terhalangi,’’ ajak Ustadz Yusuf, yang kemudian memimpin berdo’a berjamaah secara khusyuk.
Subhanallah, bi-idznillah, beberapa saat kemudian sinar mentari yang panas tertutup awan. Bumi Cibodas tak lagi begitu tersengat panasnya. Allahu Akbar.
Ustadz Yusuf juga mengajak insan Daqu untuk punya mimpi besar dan mendunia.
Ia lalu memancing peserta untuk menyampaikan mimpi masing-masing. ‘’Jangan takut mengutarakan mimpi, karena Allah pasti akan membantu mewujudkan mimpi kita,’’ tandasnya.
Seorang peserta angkat tangan. “Saya ingin segera menikah, Ustadz,’’ serunya, disambut tawa riuh para peserta lainnya.
‘’Itu boleh saja, tapi jangan cuma buat diri sendiri. Doakan juga bagi teman-teman Daqu lainnya, juga bagi seluruh saudara kita di dunia yang belum menikah,’’ kata Ustadz sambil tersenyum.
Mimpi itu, terang Ustadz Yusuf, bukan yang saat ini akan tercapai. Misalnya saat ini sedang kuliah S-2, terus mimpinya pingin selesai kuliah S-2, ini tidak disebut mimpi.
‘’Saudara kuliah S-2 tapi mimpinya kelak pingin punya sekolahan sendiri. Begitu belajar mimpinya,’’ jelas Ustadz Yusuf.
Ia mencontohkan, dirinya memimpikan tentang perumahan elite Green Lake. ‘’Saya berdo’a mudah-mudahan Green Lake ini bisa jadi milik Daarul Qur’an semuanya untuk kita kelola bagi kemaslahatan ummat,’’ tutur Ustadz. (has)