Sebanyak 27 siswa SMP dan 33 siswa SMA DaQu School Internasional, mengikuti wisuda di Aula Al Mulk Building, Kampung Qur’an, Tangerang, Jumat (22/06) pagi. Wisuda dipimpin langsung oleh Ustadz Yusuf Mansur, diikuti 60 peserta wisuda, para walisantri, dan segenap guru SMP dan SMA, serta seluruh pimpinan dan kepala unit pendidikan. Tampak antara lain Ahmad Jameel MA ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, Tarmizi SE Direktur Eksekutif PPPA, dan Ketua Yayasan Darul Qur’an Nusantara M Anwar Sani.
Dalam amanatnya, Kepala SMA Daqu School International, Uud Mas’udin SpdI, mengatakan, ‘’ Wisuda hanyalah awal dari langkah menuju masa depan. Perjalanan kalian masih panjang, wisuda bukan berarti tamat dan selesai pula dalam proses pendidikan. Kalian akan menuju gerbang masa depan yang lebih berat. Sabar dan terus berjuang serta berdoa untuk kesuksesan kalian masing-masing.”
Uud menambahkan, kualifikasi para santri yang diwisuda beragam. ‘’Hafalan para santri sangat variatif, ada yang 10 juz, hingga 30 juz,” ungkapnya.
Kepala Pendidikan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Abdoel Rochimi, MA MSi, dalam sambutannya mengatakan, “Daarul Qur’an memfasilitasi siapapun santri dan siswa alumnus Daarul Qur’an yang mau dan loyal untuk berjuang di jalan Allah. Semua sudah disiapkan untuk pengabdiannya masing-masing, ada yang bisa mengabdi di pengajaran, ada yang mengabdi kuliah di STMIK dengan beasiswa, ada yang mengabdi di cabang-cabang, dan lain sebagainya.”
Ia menambahkan, Daarul Qur’an sekarang dalam masa pertumbuhan. ‘’Pastinya masih banyak kekurangan yang harus disikapi secara cepat, tepat dan tanggap. Daarul Qur’an fleksibel dan pro dengan perubahan zaman, sehingga ritme perubahan terus mengalir deras di tubuh Daarul qur’an ke arah yang lebih positif baik di bagian kepemimpinan, tata kelola dan managerial, semua harus saling berkoordinasi, komunikasi dan terus konsolidasi menuju suksesi generasi anak-anak kita ke depan yang lebih baik,” tuturnya dengan penuh semangat.
Sementara itu Ustadz Yusuf Mansur dalam tausyiahnya antara lain mengingatkan para hadirin, bahwa dulu Nabi SAW dianggap ‘’lalat’’ oleh kaum kafir semasa hidupnya; dicemooh dan selalu di sepelekan. Namun karena perjuangannya pelan-pelan kemudian ditakuti dan disegani oleh kaum kafir. Dalam Perang Badar pasukan beliau bisa memukul mundur kaum kafir.
Menurut Ustadz yang sangat merespek Buya Hamka ini, “Kita ini mengamalkan satu ayat saja dalam Al Qur’an, insya Allah mampu membawa urusan-urusan dunia. Misal, shalat malam fatahajjad bihi naafilatallak… shalat malam aja, sudah cukup, apalagi jika mengamalkan sekian ribu ayat dalam Al Qur’an, apa jadinya dunia ini, wah subhanallah luar biasa.’’
Wisuda berakhir pukul 11.15 WIB, dilanjutkan persiapan untuk shalat Jum’at. (UR).