Hadits adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah saw yang dijadikan ketetapan hukum dalam Islam. Hadits dijadikan sumber hukum agama Islam bersama Al-Qur’an, Ijma dan Qiyas. Menyampaikan hadits secara mudah dan tematis agar dapat dipraktekkan langsung oleh masyarakat menjadi tantangan terbesar pada dai Islam.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Luthfi Fathullah yang merupakan pengasuh Pesantren Hadits Sentul Bogor ini saat menyampaikan materi dalam acara Dai Camp yang digelar oleh Daarul Qur’an, Rabu (20/4) di Hotel Siti Tangerang, Banten.
“Menghidupkan hadits dengan kehidupan sehari-hari dan cara menyampaikan yang sistematis masih menjadi pekerjaan rumah kita. Hadits terasa mati dan tidak bernyawa karena pola penyampaian yang kaku dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan” ujar Dr Luthfi dengan diselingi joke-jokenya yang lucu.
Saat ditanya oleh ustadz Sobri M Rizal, pengasuh Ponpes Tahfidz Daqu Putri Cikarang, akan banyaknya pertanyaan jamaah akan status hadits yang disampaikan Dr Hadits ini menjawab,
“Hemat saya seorang dai harus indah dalam menyampaikan dalil-dalil hadis yang bersangkutan agar tidak menimbulkan kritik yang berlebihan dari para dai yang lain, seperti pentingnya pegangan shohih bukhori” ujarnya.
Ia pun berpesan kepada 70 dai Daarul Qur’an yang ikut dalam acara ini untuk terus belajar akan ilmu hadits.