Sebanyak 132 staf baru mengikuti training dasar yang digelar di Gedung Al-Ikhlas komplek Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. Selama empat hari sejak Selasa (7/6) hingga Jumat (10/6) Training dasar ini akan digelar untuk memberikan pemahaman kepada para staf baru ini.
Nantinya para tenaga baru ini akan mengisi sejumlah posisi seperti guru, pengasuhan, IT dan sejumlah pos lainnya. Sejumlah materi pelatihan seperti Public Speaking, Service Excellent, Leadership, Daqu Method dan lainnya.
Pada hari pertama ustadz Ahmad Jameel menyampaikan selayang pandang Daarul Qur’an dari awal berdiri hingga sampai sekarang. Beliau mengisahkan beratnya awal-awal pendirian Daqu. Bahkan dulu banyak santri yang menolak ajakan untuk belajar bersama ustadz Yusuf Mansur.
“Jadi awal-awal kita tawarkan kepada banyak calon siswa untuk ikut dalam program menghafal AL-Qur’an. Rata-rata mundur semua dan yang menerima ajakan hanya 12 santri se-Jabodetabek” ujar ustadz Jameel.
Ustadz Jameel menambahkan saat itu pada tahun 2007 belum punya gedung sekolah dan tidak punya uang untuk membangun. Resepnya saat itu hanya satu yakni melibatkan Allah swt dalam setiap rencana dan langkah hingga akhirnya semua dimudahkan.
Selain itu nantinya para tenaga baru ini akan mendapatkan materi tentang Daqu Methods yang akan dibawakan oleh ustadz Saiful Bahri, leadership oleh ustadz Kupmin Rambe, Public Speaking oleh Risnaldi, service excellent oleh Bu Ria, budaya Daqu oleh ustadz Hendy Irawan Saleh, kepesantrenan oleh ustadz Ahmad Slamet ibnu Syam, administrasi mengajar oleh ustadz Darul Qutni, metode mengajar ustadz Hery Setyawan, IT oleh ustadz Muchlis, metode mengajar tahfidz oleh ustadz Muhaimin, psikologi anak oleh Elly Risman dan SDM oleh ustadz Mulyadi.