Kita Bisa Belajar Dari Mana Saja dan Siapa Saja

0
51

Oleh : Ustadz Ahmad Jamil

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, ustadz Ahmad Jamil mengatakan kita sebagai muslim harus terbuka dalam mencari ilmu. Kita bisa belajar kepada siapa saja terlebih kepada hewan seperti semut dan lain-lain.

Hal tersebut disampaikan saat mejadi narasumber dalam diskusi betajuk “Kehidupan Beragama di Amerika” di pusat kebudayaan Amerika Serikat, @america, Kamis (25/1).

Selain ustadz Jamil juga hadir sebagai pembicara Imam Shamsi Ali, imam Masjid Al-Hikmah , New York dan pengasuh Pesantren Al-Masthuriyah, ustadz Daden Sukendar.

Ia juga berpesan perilaku Islam harus terpancar baik dalam lisan, sikap dan tulisan kita. Islamic value jangan hanya jadi slogan tetapi harus turun ke bumi lewat tingkah dan perilaku kita sehari-hari.

“Saya teringat kisah Muhammad Abduh seorang pembaharu dari Mesir yang saat melakukan kunjungan ke Eropa ia terkaget dengan perilaku warga Eropa yang nyatanya bukan muslim tapi bisa menunjukkan nilai-nilai keislaman seperti budaya bersih, antri dan lain-lain” ujarnya.

Ustadz Jamil mencontohkan akan rendahnya umat Islam dalam menjaga kebersihan. Padahal dalam kitab fikih bab taharah selalu menjadi pembukanya. Namun kesadaran kita dalam menjaga kebersihan masih diakui sangat kurang. Ini menurutnya yang harus dilakukan baik di rumah-rumah, sekolah, yayasan dan pesantren sekalipun.

“Jangan kita  mengandalkan pekerja kebersihan atau asisten rumah tangga. Menjaga kebersihan ini harus hadir langsung dalam diri kita dan menjadi perilaku sehari-hari” ujarnya.

Ustadz Jamil pun menjelaskan mengapa muslim bisa diterima di berbagai komunitas karena sifatnya sebagai penebar salam. Inilah yang harus dijaga oleh umat Islam saat ini. Agar kita tidak hanya baik dalam hubungan kepada Allah swt tetapi juga kepada sesama manusia. Inilah menurutnya yang disebut sebagai Islamic Value.

Maka itu menurutnya kita jangan phobia terhadap perilaku baik mereka yang bukan muslim tapi nyatanya ada nilai-nilai keislmanan yang mereka praktekkan.

“Ini pekerjaan rumah yang besar bagi umat Islam. Kita harus bersama melangkah ke arah sana agar mereka mengenal Islam tidak hanya dari frame kamera dan media yang banyak menyudutkan tetapi dari sikap dan tingkah laku kita” ujarnya.