Menjadi muslim, mu’min, muhsin dan muttaqin yang baik tentunya menjadi dambaan semua insan. Terutama orangtua ketika mendambakan anaknya untuk menjadi insan yang sholeh di kemudian hari. Tentunya banyak cara dan ikhtiar yang dilakukan orangtua untuk mewujudkan harapannya mulai dari memberikan pendidikan baik secara formal ataupun nonformal .
Meraih kesuksesan membutuhkan dua hal yang menjadi syarat wajib bagi siapa saja yang menghendaki keberhasilan. Yang pertama adalah modal keyakinan. Keyakinan yang kuat akan memberi kita energi tambahan, untuk senantiasa mengejar impian-impian kita. Dengannya kita akan terus terpacu untuk selalu fight. Sebaliknya, keyakinan yang dibangun di atas pondasi keraguan, akan mudah terporak-porandakan oleh sedikit goncangan. Baru terkena angin sepoi-sepoi saja, kita sudah lunglai tak berdaya. Padahal, sudah menjadi sunnatullah, dalam meniti karir, jalan berliku lagi curam, harus kita lewati. Dalam konteks memburu kesuksesan, seseorang tidak hanya dituntut untuk memiliki keyakinan yang kuat, namun juga memerlukan kekontinuitasan dalam menjalankan program-program yang telah diusung. Ketika hal ini tidak tumbuh pada diri seseorang, maka kegagalan demi kegagalan akan senantiasa menghampiri setiap langkahnya. Kita tentu masih ingat pribahasa yang mengatakan, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Itulah kenapa istiqomah sangat dibutuhkan dalam merealisasikan cita-cita.
Sikap istiqomah inilah yang dilakukan oleh Rafif yang saat baru duduk di kelas 6 SD. Sikap istiqomah membawa rafif mampu meraih prestasi akademis maupun non akademis. Sifat rendah hati dan kepandaiannya membuat banyak siswa lain menjadikannya inspirasi. Dari perjalanannya menuju kesuksesan tidak lepas dari istiqomah dalam menjalankan perintah yang wajib dan menghidupkan yang sunnah.
Hikmah bagi mereka yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah Swt dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang, mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet. dan akan selalu dilindungi oleh Allah swt.
Dari kisah perjalanan Rafif tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan syeikh An Nawawi bahwasannya istiqomah yaitu tetap dalam ketaatan. Jadi istiqomah mengandung pengertian bahwa: “Tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah SWT”. Istiqomah memiliki arti konsisten (Misalnya konsisten untuk sholat tahajud, dhuha, do’a dll) dalam melakukan kebaikan. Istiqomah merupakan anonim dari thughyan (penyeimbang atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qooma” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqomah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqomah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.Teguh dalam satu pendirian dan tidak akan tergoyahkan oleh berbagai macam rintangan dalam mendapatkan ridho Allah Ta’ala. Jangan sampai salah dalam mengartikan kata istiqomah ke dalam suatu yang buruk, suatu hal yang buruk janganlah di dukung dan diberi semangat. Cukuplah untuk orang-orang yang berusaha melakukan kebaikan dan diberikan semangat berupa kata Istiqomah. Semoga inspirasi ini bisa juga kita raih.