Why You Should be Santri

0
289
Bagi orang awam santri biasanya identik dengan orang alim yang kudet, kolot, kampungan, dan sebagainya. Pendapat ini tidak selamanya salah dan juga tidak semuanya benar. Karena santri tuh melingkupi banyak jenis model manusia. Ada yang usil, up to date banget lah, anak hype lah, sampai yang alimnya udah level tinggi, bercukupan, semuanya menyatu dalam satu lingkup pesantren.
Jadi apa hubungannya dengan judul? hubungannya adalah semua orang bisa jadi santri,mau dari anak pejabat sampai anak petani, semua bisa jadi santri. Masalahnya, mau gak kalian menjadi seorang santri?
Jujur, banyak orang pasti berpikir dua kali. Mendengar kata pesantren aja banyk dari kita yang berpikir, “enggak ah ,bosen, gitu-gitu aja kegiatannya” atau “konyol dih abisin waktu di dalem pondok doang gak keluar” atau “Nanti gue galau gak bisa megang hape” atau “gue gak mau pisah sama  orang tua” dan seterusnya. Jika kalian masih  punya pikiran tersebut, mohon untuk luangkan waktu sebentar. Tidak lama kok hanya 5 sampai 10 menit untuk membaca artikel ini. Syaratnya fokus, duduk yang manis dan buka pikiran. Ok?
Get started, this is why you should be santri :
Kebersamaan
Jika kalian seorang siswa/siswi pelajar, maka kira-kira kalian akan masuk sekolah jam 7 pagi, lalu pulang jam 12 atau 13 siang (tergantung sekolah). Dihitung-hitung, kalian hanya belajar dan bermain bersama teman selama 5 sampai 8 jam saja. Setelah itu kalian pulang ke rumah, gabut dan gak ada teman. Mau ditemani paling yang menemani kalian hanya gadget. Dan itu di lakukan terus menerus sampai dapet ijazah. Berbeda dengan santri yang berada di pondok, para santri masuk ke pondok pada jam 7 pagi, lalu pulang jam 7 pagi juga, enam bulan setelahnya. Sehari 24 jam para santri belajar dan bermain bersama teman. Itulah yang membuat kebersamaan di pondok terasa sangat erat. Santri melakukan apapun bersama-sama, mulai dari makan bersama satu nampan, tidur bersama satu karpet. Semua dilakukan bersama-sama. Ditambah lagi teman yang berasal dari bermacam-macam latar belakang budaya, semakin menambah kebersamaan.
Banyak Cerita 
Di dunia pondok pasti akan ada aja cerita yang didapat. Jika dibandingkan dengan sekolah formal, kita bakal dapat banyak cerita di pondok. Karena pondok dipenuhi oleh manusia  dengan latar belakang budaya yang berbeda. Karena santri itu 24 jam adalah cerita. Jadi jangan heran kalau santri menceritakan hal yang menyenangkan, menyedihkan, menyeramkan, atau bahkan absurd, karena toh itu adalah pengalaman dia. Kucing-kucingan dengan bagian keamanan, teman pindahan setelah lama bersamanya, serunya merayakan milad teman, pengalaman mistis dan horor pas sendirian di toilet, dan banyak lagi. Semua mengisi hari-hari santri tiap harinya.
Lebih Terjaga
Yup, keuntungan masuk pondok pesantren adalah lebih terjaga. Dalam artian semuanya. Hati, pikiran, dan juga uang jajan akan terjaga, tidak digunakan untuk yang aneh-aneh. Contohnya, hati kalian sehat dari apa yang namanya sakit hati diputusin do’i (karena di pondok kalian auto jomblo tentunya). Pikiran kalian sehat kerena kalian kerjaannya sholat dan ngaji di pondok, uang jajan kalian tebal karena di pondok gak menghabiskan uang untuk pulsa, kuota, cash game dan lainnya. Santri tentunya merdeka dari hiruk pikuk zaman ini yang menuntut hati, pikiran dan uang. Masih banyak lagi yang terjaga jika kalian masuk pondok, gak percaya? buruan deh daftar ke pesantren terdekat.
Bekal Masa Depan
Mungkin ini yang paling pokok dari “why you should be santri”, yaitu bekal masa depan. Hidup di pondok pesantren sebenarnya sama seperti hidup di realita kehidupan. Kita belajar yah juga bekerja keras. Di pondok kita belajar untuk mandiri. Lewat sejumlah peraturan kita diajak untuk disiplin sejak dini dan lainnya. Yakin deh  Semua yang kalian tanam akan kalian tuai juga. Semua yang kamu rasakan , dengar, lihat di pondok adalah cerminan realita kehidupan. Dan ini kembali lagi ke kalian. Jika kalian menempuh jalan yang baik, niscaya kalian akan dibalas dengan kebaikan juga. Jika kalian menempuh jalan yang buruk, niscaya kalian akan di balas dengan keburukan juga. Kembali ke awal, gak semua santri itu alim-alim, berprestasi-berprestasi. Itu semua kembali kediri kalian sendiri. Ustadz-ustadz di pondok hanya membimbing, sisanya tergantung kalian yang menjalaninya.
Mungkin itu saja 4 poin mengapa kalian harus menjadi santri. Meski sejujurnya masih banyak poin lain. Hidup itu pilihan, dan itu terserah kalian mau jadi santri atau gak.
Pesan dari saya, jika kalian mau jadi santri, persiapkan matang-matang mental kalian. Karena jika kalian putus tengah jalan, maka kalian sama saja membuang waktu berharga kalian (baca : usia ). Sekian dari saya.
Ditulis oleh: Khasan Baihaqi, Santri Kelas 11 Ponpes Tahfizh, Ketapang.