Asyiknya Berkuda dan Memanah di Peshol

0
44

“Berani naik kuda?” Tanya saya singkat kepada gadis kecil yang belakangan mengenalkan namanya sebagai Balqis, yang sedang melihat dua kuda besar dipanaskan sebelum bisa ditunggangi berkeliling bergantian. Yang ditanya menjawab dengan tegas “berani”

Sementara itu Fahida yang berdiri di sebelahnya dengan sedikit tertahan menjawab “takut, kudanya besar”

Balqis dan Fahida adalah dua dari 71 peserta pesantren holiday yang digelar oleh pesantren tahfizh Daarul Qur’an. Ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar untuk mengisi liburan panjang. Ramadan 1440 H ini kegiatan peshol diadakan pada 25-28 Mei 2019.

Selain belajar membaca dan menghafal Alquran, para peserta peshol juga diajak untuk mencintai sejumlah sunah rasulullah saw seperti shalat dhuha, qiyamullail, menjaga wudhu hingga memanah dan berkuda, olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah saw untuk dikuasai seorang muslim selain berenang.

Digelar di lapangan Daqu Faris School (DFS) kegiatan memanah dan berkuda ini sangat ditunggu para peserta. Mereka tidak sabar untuk bisa menyasar target dan menunggangi si kuda besar.

Dibimbing oleh ustadz Johny para peserta dikenalkan dengan teknik memanah horsebow yang dipercaya sebagai teknik memanah tradisional islam. Setelah melakukan pemanasan para peserta dikenalkan bagaimana menggunakan busur dan anak panahnya.

“Jleb” anak panah pun menemui sasaran, meski banyak juga yang melenceng. Berkali-kali ustadz Johny meminta peserta untuk fokus dan membetulkan posisi jempol yang menjadi inti dari teknik memanah ini.

Aktivitas memanah dan berkuda yang digelar menjelang waktu berbuka ini pun menjadi kegiatan menunggu berbuka yang penuh dengan ilmu dan pengalaman baru.

“Biasanya jam segini kami asyik menunggu berbuka sambil main hp” ujar salah satu peserta sambil tertawa.