Aktivitas menulis terlihat ringan tapi sebenarnya tidak mudah untuk dilakukan. Menulis merupakan satu kegiatan literasi setelah membaca yang seharusnya bisa dilakukan setiap orang apalagi jika ia seorang pendidik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hilmawati, S.Hum dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) saat mengisi training menulis bertajuk “Tinta Emas Pembentuk Generasi” yang diselenggarakan pada hari Sabtu (22/1), yang digelar oleh Biro Fullday bekerjasama dengan Biro Daqu Training Center (DTC) Daarul Qur’an yang diikuti oleh para Guru SD Daqu School dari Tangerang, Kalibata dan Semarang.
Kegiatan menulis sebagaimana disampaikan oleh Hilmawati tentunya perlu didasarkan pada sumber informasi yang akurat secara teori agar informasi yang disampaikan memiliki data dan fakta yang kuat.
“Kita tidak bisa menggoreskan huruf secara sembarangan tanpa dasar teori yang kuat mengingat apa yang akan kita tulis akan menjadi bahan pengetahuan oleh siswa” ujarnya.
Menulis sebagaimana disampaikan oleh Hilmawati juga cara agar ilmu yang kita turunkan kepada anak didik berdasarkan proses pencarian ilmu yang kuat tidak hanya berdasar pada pengalaman yang boleh jadi bukan dari pengetahuan yg benar melainkan pengalaman saja.
“Mengajarkan yang benar maka akan dicontoh dengan benar begitu sebaliknya mengajarkan contoh yang salah maka akan sulit merubahnya” tambahnya.
Lewat training ini Biro Fullday berharap bisa memotivasi para guru untuk aktif menulis dan menjadi bekal dalam mengajarkan cara menulis latin dengan indah dan benar.
Ditulis oleh, Lalan Solehudin, Kabiro Fullday Daarul Qur’an.