Saatnya Kembali ke Pondok

0
30

Sabtu, 6 Februari 2021, saatnya santri Daarul Qur’an tingkat Shigor Putra, Tangerang, kembali ke pesantren. Berbeda dari biasanya, kedatangan santri kali ini dibagi dalam beberapa gelombang. Kebijakan ini dilakukan untuk menghidari kerumunan yang kerap terjadi saat santri kembali dari masa liburan mereka. Untuk gelombang pertama adalah mereka yang duduk di kelas 1-3. 

Selain itu juga ada beberapa kebijakan yang ditetapkan seperti para wali santri yang tidak bisa mengantar hingga ke dalam kamar, tetapi masih boleh diperkenankan untuk menemani menjalankan prosedur yang ada seperti registrasi dan rapid test antigen. 

Protokol kesehatan yang ketat diberlakukan dalam masa kedatangan para santri ini. Para santri dicek suhu badan dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki area pondok pesantren. Barang-barang yang dibawa dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan untuk selanjutnya dibawa ke lapangan dan diantarkan oleh para asaatidz ke kamar masing-masing. Setelah melakukan registrasi, para santri bergantian melakukan rapid test antigen. 

Koordinasi pihak pesantren dan wali santri berlangsung baik jauh sebelum waktu kedatangan. Ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan komunikasi saat kedatangan santri. Persiapan para santri juga tergolong baik. Seperti kesiapan dari Ibu Asih, wali santri Muhammad Hasan yang kini duduk di kelas 3.

“Minum madu, vitamin dan tidak main keluar– keluar kecuali ada kepentingan”, ujarnya. 

Sementara itu Arsya, santri kelas 3,  mengatakan bahwa ia merindukan teman-temannya dan tidak sabar untuk kembali ke pesantren agar bisa belajar dan menghafal Al-Qur’an bersama teman-temannya.

Pesantren juga berkomunikasi dengan baik oleh para wali santri, salah satunya dengan menggelar kuisioner berupa pengisian form persetujuan sebelum mengantar anaknya kembali ke pesantren. 

“Sebanyak 36 santri dari 50 santri kelas 1 – 3 Daqu Shigor putra menyatakank siap untuk kembali ke pesantren pada Sabtu (6/02/2021) dan sisanya akan kembali pada Minggu (7/02/21). Bila tidak bisa juga kami memfasilitasi pembelajaran jarak jauh sampai santri siap untuk kembali belajar di pesantren” ujar Ustadz Muhajirin, Pengasuh Shigor Putra.