Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah Cariu Gelar Wisuda Angkatan 5 dan 6

0
20

Sebanyak 26 santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah, Cariu, Kab. Bogor, diwisuda pada Kamis (25/6/2021), di Lapangan Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Jalan Tegalsalam RT.22 / RW.08, Cariu, Kab. Bogor. Semua santri yang diwisuda berasal dari 2 angkatan, yakni angkatan 5 dan 6, dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Prosesi wisuda disaksikan langsung oleh Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, serta para pengurus Yayasan Al-Jannah yang dipimpin oleh Bunda Siti Khadijah Siregar. Prosesi wisuda juga dihadiri Pakar Tahfizh dan Tahsin Al-Qur’an yang berkhidmad di Pesantren Daqu, Syaikh Ahmad Samir Al-Khannas.

Prosesi wisuda dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu implementasinya yakni peniadaan proses pengalungan piagam dan pemberian sertifikat oleh para pimpinan pesantren. Para santri membawa kedua simbol wisuda itu sejak dari tempat duduk masing-masing sehingga waktu di atas panggung tidak berlangsung lama.

Orangtua dan wali santri juga tak diperkenankan hadir di lokasi wisuda. Sebagai gantinya, mereka bisa menyaksikannya lewat tayangan live di kanal Youtube Pesantren Daqu.

Selaku Pembina Yayasan sekaligus menjadi orangtua asuh para santri di pesantren, Bunda Siti Khadijah mengaku bangga atas pencapaian para santri. Beliau bersama 16 pengurus Yayasan lain juga yakin keberkahan akan selalu menyertai para santri serta Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu karena Al-Qur’an yang mereka hafal.

Bahkan, beliau yakin para santri mampu menjadi sosok pemimpin bangsa. “Kalau janjinya dipegang, Insya Allah, kalau jadi pemimpin, jadi pemimpin yang adil, yang amanah,” tukasnya, sekaligus berpesan untuk selalu mengamalkan isi Al-Qur’an.

Dalam menapaki masa depan, para santri juga diharapkan untuk terus berada dalam jalan keridhoan Allah SWT. Kyai Jamil mengatakan pada sambutannya, selama kita berbuat kebaikan dengan jalan yang diridhoi Allah serta tak melangar hukum, maka beristiqomahlah.

Sejalan dengan Bunda Khadijah, Kyai Jamil juga berpesan untuk mengamalkan Al-Qur’an sebagai landasan kita berbuat baik tersebut. “(selain itu) agar kita bisa berdakwah, kita harus jadi covernya Al-Qur’an dan agama,” terangnya.

Syaikh Khannas juga memberi wejangan pada para santri. Selain itu, ia juga memberi semangat bagi siapa saja yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an. Karena sejatinya menghafal Al-Qur’an itu mudah.

“Hati orang mukmin itu kuat menerima Al-Qur’an karena ada iman, amanah, dan taklif,” jelasnya sekaligus mengakhiri acara dengan memimpin pembacaan do’a.