Memelihara kesehatan gigi penting bagi para penghafal Al-Qur’an. Ketika gigi sakit, kita jadi tidak mampu menghafal Qur’an, juga membacanya.
Pesan tersebut disampaikan oleh Ustadz Jaya Rukmana, Pengasuh I’daad Shigor Putri, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, di sela-sela acara penyuluhan kesehatan gigi yang digelar Shigor Putri, Kamis (23/9/2021). Bertempat di Aula Shigor Putri yang berlokasi di Jalan Muhammad Toha No.KM. 2,1, Pasar Baru, Kota Tangerang, santri kelas 1 sampai 6 mendapat penyuluhan yang dibawa oleh drg. Vikri Sandya Dhika, seorang dokter gigi lulusan Universitas Trisakti, Jakarta.
Acara bertema “Gigiku Kuat, Badanku Sehat” dimaksudkan agar para santri peduli akan kesehatan giginya, terutama karena mereka masih berada di masa peralihan dari gigi susu menjadi gigi asli. drg. Vikri menjelaskan kalau gigi susu lebih rentan terhadap serangan bakteri yang menempel dari sisa makanan. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung flouride mampu mencegah terjadinya kerusakan tersebut.
drg. Vikri lalu mendemokan cara menyikat gigi yang benar. “Jadi, kalau sikat gigi diperhatikan dari 4 sisi. Kanan dan kiri atas sama kanan dan kiri bawah. Terdiri dari bagian depan, belakang, sama tempat ngunyah,” jelasnya.
Setelah penyuluhan, para santri pun mendapat pemeriksaan atau screening gigi dari drg. Vikri. Satu per satu tiap santri diperiksa jumlah dan kondisi gigi susu maupun asli yang sudah mulai tumbuh. Ia kemudian memberikan pesan pada para santri setelah pemeriksaan tersebut.
Seperti yang disebutkan, menjaga kesehatan gigi penting bagi para santri yang sedang dalam proses menghafal Al-Qur’an di Shigor Putri. Ustadz Jaya menjelaskan, Rasulullah sesungguhnya sangat menganjurkan untuk menyikat gigi atau bersiwak. Mengutip hadits Rasul:
“Andaikata aku tidak memberatkan pada umatku, maka niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak tiap kali berwudu.” (HR. Malik, Ahamad, dan An-Nasai)
“Kita sengaja mendatangkan ahli giginya, memberikan penjelasan, penyuluhan, agar mereka (para santri) tidak sakit gigi. Supaya mereka lebih giat lagi belajarnya, menghafalnya, tidak terhalang lagi oleh rasa sakit gigi tersebut,” ujar Ustadz Jaya tentang tujuan acara ini.