Kamis (26/7), Kampung Qur’an kedatangan rombongan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kampar, Propinsi Riau. Mereka terdiri Bupati Kampar H. Jefry Noer, Ketua DPRD Kampar H. Safrizal, Para Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kejari, dan Dandim Kabupaten Kampar.
Jefry Noer mengatakan, kedatangan rombongan ini atas inisiatifnya sendiri. ‘’Ini bagian dari study banding, tetapi yang benar-benar bermanfaat, yaitu study banding qalbu. Tujuannya untuk melihat diri sendiri, lalu mengoreksi diri. Jadi, ini study banding diri kita kepada Allah,’’ tutur Pak Bupati yang beristrikan Eva Yuliana.
Di Kampung Qur’an, rombongan disambut jajaran pimpinan Yayasan Daarul Qur’an antara lain Ustadz Ahmad Jameel, Ustadz Anwar Sani, dan Ustadz Abdoel Rochimi.
Bermukim selama tiga hari, tetamu tak hanya mengenali lingkungan dan manajemen Kampung Qur’an. Agenda utama mereka adalah i’tikaf.
‘’I’tikaf itu ibaratnya men-charge baterai. Baterai kita ini kan dipakai terus, jadi lama-lama drop, harus kita charge,’’ kata Jefry Noer yang lahir 5 Mei 1960. Menurutnya, manusia perlu di-charge sebulan sekali selama tiga hari alias 10%. ‘’Kalau selalu terisi sepuluh persen, mudah-mudahan baterainya tak pernah zoak. Kalau zoak kan tidak bisa di-charge, harus diganti.’’
Bupati Kampar berharap, dengan i’tikaf ini jajarannya melakukan perbaikan diri. ‘’Dengan i’tikaf ini setidak-tidaknya kita selama tiga hari tiga malam shalat jama’ah tepat waktu, juga shalat tahajud dan shalat duha,’’ papar ayah lima anak ini.
Ia menambahkan, melalui i’tikaf mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah sehingga ‘’baterai’’ mereka penuh kembali. ‘’Selain itu, semoga dengan i’tikaf ini, hati kami para petinggi Kampar yang tadinya mungkin sakit atau beku, jadi tumbuh dan mencair kembali.’’
Ketua DPRD Kab Kampar H. Safrizal mengakui, selama hidupnya baru kali ini mengikuti i’tikaf. ‘’Saya tidak memiliki background pendidikan agama, saya sekolah umum terus,’’ katanya.
Menurutnya, i’tikaf adalah wahana untuk merenungi keberadaan atau eksistensi manusia di mata Allah. ‘’Sehingga setiap saat kita bisa merefleksi diri untuk berbuat hari ini ataupun ke depan,’’ kata kelahiran Riau, 1 Januari 1968 ini.
Baginya, i’tikaf semakin mempertebal ketauhidan, yang berdampak positif pada kinerja. ‘’Saya kira i’tikaf ini perlu dilakukan jajaran pemerintahan ataupun di swasta, untuk mengurangi tingkat kriminal atau kecenderungan untuk berbuat yang tidak-tidak,’’ tuturnya.
Para pejabat Kampar sangat mendukung program Kampung Qur’an. ‘’Jika kami-kami ini sudah terlambat untuk menghafal 30 juz Qur’an, biarlah Kampung Qur’an yang mencetak kader-kader Penghafal Qur’an agar kualitas manusia Indonesia semakin membaik,’’ ujar H Safrizal. (uki/bowo)