Bagi PPPA Daarul Quran, hafalan quran telah menjadi identitas. Sebab seorang muslim sudah seharusnya bisa membaca Quran. Syaiful Bahri, Guru Tahfiz di Pondok Pesantren Tahfiz menjelaskan, Rasul pernah berkata bahwa orang yang tidak punya hafalan surat dalam Quran seperti rumah reot. Allah SWT sendiri telah menjanjikan pahala yang sangat besar dan kelebihan kepada para penghafal Quran seperti dikatakan Rasulullah :
“Dari Anas ra. Ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, kepada Rasulullah s.a.w : “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Yaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).
Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah. Sabda Rasulullah s.a.w :
“Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, “Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca.”
Dari  Abu Musa Al Asya’ari ra.ia berkata bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak diamalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil.”
Sabda rasulullah s.a.w.
” Dari Abdullah Bin Mas’ud ra. Dari  nabi s.a.w. baginda bersabda: ” bacalah Al Quran kerana Allah tidak akan menyeksa hati orang yang hafal al-quran. Syaiful juga mengatakan, orang yang menghafal Quran, bisa memberikan syafaat untuk keluarganya. Hal ini seperti diterangkan dalam sabda Rasul :
“Dari  Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, “Barangsiapamembaca Al-Quran dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka
semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka.”
Kepada para santri Daarul Quran, Syaiful juga menyarankan agar menamatkan hafalan Qurannya. Sebab, diakhirat nanti orang yang hafal Quran akan memakai mahkota kehormatan.
“Dari  Abu Hurairah ra.dari nabi s.a.w. baginda bersabda: “orang yang hafal Al-Quran nanti pada hari kiamat nanti akan datang dan Al Quran akan berkata; “Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.” Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan.
Orang tua yang memiliki anak penghafal Quran, juga akan memperoleh pahala. Seperti dikatakan dalam oleh Rasulullah s.a.w.:
“Dari  Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”.
Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Quran berkata; “saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “kerana anakmu hafal Al Quran.”
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap
membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil) Menurut Syaiful, orang – orang yang menghafal Quran dan menjaga hafalannya, maka Quran tersebut bisa menjadi rem, pengendali diri.
“Orang rutin menjaga hafalan Qurannya, Insya Allah perilakunya akan terjaga sehingga ketika sudah hafal Quran, penting menjaga hafalannya agar tidak hilang,†kata Syaiful.(suci)
Â