Pada kesempatan Jum’at (03/05/2013) guru kita ustadz Yusuf Mansur memberikan tausyiahnya usai kedatangannya dari seminar internasional Qur’an. Dihadapan para santri, ustadz Yusuf Mansur yang memberikan arahan dengan menggunakan tiga bahasa yakni bahasa Arab, Inggris dan bahasa Indonesia. “saya sangat bahagia sekali, karena saya bukan ahli Qur’an, bukan ahli tajwid dan bukan ahli tafsir, namun saya hanya sebagai pecinta Al Qur’an, senang dengan orang yang membaca Al Qur’an, akhirnya Allah invite saya pada acara seminar internasional Al Qur’an di Bahrain Mekkah Mukarromah”. Ujar ustadz YM dihadapan jamaah Jum’at
Pada awalnya, Syeikh Bashfar yang hadir di acara Wisuda Akbar ODOA di GBK pada Sabtu (30/03) yang lalu ternyata hubungan silaturrahmi tidak selesai disitu. Dalam momen seminar internasional Al Qur’an yang dilaksanakan di Bahrain (27-30/04) yang lalu akhirnya Syeikh Bashfar merekomendasikan Ustadz Yusuf Mansur untuk hadir di Acara seminar tersebut. Perwakilan Indonesia yang hadir Prof. Akhsin Sakho yang juga Rektor IIQ hadir, sementara Mentri Agama RI tidak Hadir. “saya menempati kursi perwakilan Mentri Agama RI yang tidak hadir, namun saya tidak mau juga jadi Mentri Agama, tidak ada hubungannya, ini hanya wasilah saja, subhanallah saya berkumpul dengan jagoan-jagoan Al Qur’an se 65 Negara di dunia, bersama para Mentri Agama, masyaallah berkah”. Tambah Ustadz Yusuf Mansur.
Ustadz Yusuf Mansur juga mengemukakan, disamping seminar internasional, juga kunjungan-kunjungan ke beberapa Negara salah satunya adalah kampus Al Azhar Kairo, Mesir. Setibanya disana, ustadz disambut oleh pimpinan dan dekanat kampus yakni Syeikh Al Barakat. Dalam ramahtamahnya ustadz Yusuf Mansur setellah banyak berbincang-bincang dengan pimpinan Kampus akhirnya diberikan peluang oleh Al Azhar untuk kerjasama beasiswa. “saya ditantang oleh pimpinan dekanat kampus Al Azhar, mau berapa saja santri Daarul Qur’an yang akan belajar disini melalui beasiswa Al Azhar untuk Indonesia dengan tanpa melalui jalur Kemenag (kementrian Agama RI) langsung jalur Daarul Qur’an” ujar Ustadz sambil menirukan gaya bicara pimpinan dekanat Al Azhar. “tinggal sekarang bagaimana ente-ente semua, santri Daarul Qur’an sekarang sudah hafal berapa? Bagaimana akhlaqnya, bagaimana disiplinnya, di Kampus Al Azhar itu terdiri dari 500ribu mahasiswa, kalian akan bergumul disana, bagaimana dulu disininya, akhlaqnya dan lain sebagainya, insyaallah kalau kalian di Daarul Qur’an terus bermujahadah, pasti Allah angkat derajat kalian” terang ustadz kepada para santri.
Pada kunjungannya ke Al Azhar, akhirnya disana menawarkan beasiswa langsung jalur Daarul Qur’an. “Para pengurus yayasan Daarul Qur’an dalam waktu dekat akan merumuskan kader-kader santri yang akan dikirim ke sana, yang masuk kwalifikasi, dan tentunya dia adalah kader Daarul Qur’an “ tutur Ustadz Jameel selaku ketua Yayasan Daarul Qur’an