MIHRAB AN-NABAWI : UST. MUHAIMIN AL-HAFIDZ, S.H.I

0
34

Udara subuh yang segar, seolah ingin berbicara mengingatkan akan nikmat Allah yang tidak terhitung jumlahnya. Santri-santri nampak khusu’ mengerjakan shalat malam lalu dilanjutkan dengan shalat subuh berjama’ah di Masjid An-Nabawi Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang. Ust. Muhaimin Al-Hafidz, S.H.I melantunkan surah Hud ayat 83 s.d 95. Selesai mengimami Shalat dan memipin dzikir dan do’a beliau menjelaskan tentang kandungan ayat yang tadi dibaca ketika shalat. Surah Hud Ayat 83 sampai dengan 95 mengisahkan tentang perjuangan dakwah Nabi Syu’aib as ketika Allah mengutusnya untuk berdakwah ke negeri Madyan. Misi utama dan yang pertama beliau sampaikan ke kaumnya adalah Perintah untuk menyembah Allah Subhanhu wa ta’ala ataupun pondasi utama yang beliau bangun dimasyarakatnya adalah Pondasi Tauhid mengesakan Allah Subhanhu wata’ala dengan tidak menyembah selainya apapun itu bentuknya. Kemudian Nabi Syuaib as menyeru kaumnya untuk tidak mengurangi “takaran dan timbangan” sebagaimana termaktub dalam surah Hud ayat 85 :” Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan”. selanjutnya dalam ayat 86 digambarkan bahwa misi dakwah Nabi Syuaib ‘alaihi salam mendapatkan “penolakan” dari kaumnya sendiri : Mereka berkata:”Wahai Syua’ib! Apakah agamu yang menyuruhmu agar kami meninggalkan apa disembah oleh nenek moyang kami atau melarang kami mengelola harta kami menurut cara yang kami kehendaki? Sesungguhnya engkau benar-benar yang sangat penyantun dan pandai. 

Kemudian Nabi Syu’aib dengan sabar memberikan tuntunan dan juga peringatan kepada kaumnya agar menjauhi bebuat dosa pada Allah SWT agar mereka tidak diazab Allah sebagaiman kaum Nabi Nuh, Kaum Hud atau kaum Shalih dan juga kaumnya nabi Luth. 

Demikian beliau menjelaskan kandungan ayat yang dibaca ketika mengimai shalat Subuh, teriiring do’a semoga anak-anak kita, cucu-cucu kita dan semua keluarga kita dan seluruh penduduk negeri ini beriman kepada Allah dengan mengesakanya, menjauhi syirik serta menegakan hukum-hukum Allah dengan sebaik-baiknya agar negeri kita Indonesia diberkahi Allah Subhanahu wa ta’ala. Amiin.