“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
Mata Faizin berkaca-kaca saat nama Fauqol A’la dipanggil untuk naik ke panggung. Di usianya yang baru sepuluh tahun Fauqol telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an sebanyak 30 juz. Ia pun meraih gelar penghafal termuda pada acara Wisuda Tahfidz Nasional yang digelar oleh Daarul Qur’an, Ahad (14/6) di Istora Senayan, Jakarta.
Tidak hanya Faizin. Air mata kebahagiaan menetes juga di wajah orang tua Afif Okjil, Syafril Mude, Zakiyah Ramadhanty Siregar dan ratusan wisudawan lainnya. Total sebanyak 259 santri yang berasal dari empat Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an yang berada di Ketapang, Cikarang, Lampung dan Semarang serta ratusan rumah tahfidz dari seluruh Indonesia menjalani prosesi wisuda pada hari itu.
Setiap tahunnya Daarul Qur’an mengadakan Wisuda Tahfidz Nasional untuk memberikan penghargaan kepada para santrinya yang telah lulus dan berhasil dalam sejumlah target hafalan yang diberikan. Tidak hanya untuk jenjang 30 juz, penghargaan juga diberikan bagi santri tingkat sekolah dasar yang telah menyelesaikan hafalan 5 juz, 10 dan 20 juz untuk tingkap menengah pertama.
“kebahagianlah bagi para orang tua yang anaknya di wisuda hari ini” ujar Ustadz Ahmad Jameel, Pimpinan Harian Pondok Pesantren Daarul Qur’an.
“Karena berdasar hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, mereka yang mendidik anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia” tambahnya.
Acara wisuda kali ini terasa istimewa karena selain tempat berlangsungnya acara yang besar dan megah sejumlah tokoh juga hadir. Tercatat nama-nama seperti Prof Dr KH Ahsin Sakho Muhammad yang merupakan Pakar ilmu tafsir dan hukum Islam, Ust. Efendi Anwar, Lc., Al-Hafidz, juga ada yaikh Muhammad Al Khannas serta sejumlah tamu lainnya.
Para tamu dan undangan pun semakin takjub dengan para para wisudawan saat secara acak para tamu undangan memberikan tantangan kepada mereka di depan panggung. Tantangan diberikan dengan cara membacakan potongan sebuah ayat lalu para wisudawan melanjutkannya dengan tidak lupa menyebutkan nama surat dari ayat yang dibaca tersebut. Tidak seperti acara reality show yang sudah diatur. Tantangan dilemparkan tanpa satu pun para wisudawan diberi tahu sebelumnya.
“Inilah keistimewaan Al-Qur’an. Ia bisa dihafal oleh siapa saja. Tidak susah selama ada kelapangan hati dari yang membacanya” ujar Ahmad Jameel.
Maka, wajarlah kebahagiaan para orangtua wisudawan, dan sepantasnya kita iri dengan mereka.