Baksos Santri Kilat

0
16

Kecil-kecil sudah pandai bersedekah. Itulah nilai yang ditanamkan Daarul Qur’an dan orangtua santri, tatkala mengajak peserta Pesantren Kilat (Sanlat)

Ramadhan menyiapkan dan membagikakan sedekah sembako buat mustahik.

Sanlat yang diselenggarakan pada malam Nuzulul Qur’an, 17 Ramadhan 1433 H, diikuti sekitar 150 santri tingkat SD.

Pesantren dua hari-semalam bertajuk Giving and Sharing ini, diawali dengan berbagai lomba untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67.

Usai sholat ashar berjamaah, sanlat dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SD Daarul Qur’an International, H Sukman Hermawan. Hadir dalam pembukaan ini, para orangtua siswa.

Menunggu waktu bebruka puasa, tampil secara bergiliran para santri yang mementaskan tarian, marawis, dan paduan suara.

Pada saat bersamaan, panitia, orangtua, dan santri mengemas dan membagikan sekitar 150 paket sembako dari orangtua siswa berupa beras, minyak, susu, gula, sirup, dan mie instan serta uang tunai. Paket lalu disalurkan kepada para dhuafa dan fakir miskin.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komite SDQI Arief Rahman, secara simbolik memberikan paket lebaran untuk para guru, staf, dan karyawan sekolah. Ini merupakan bentuk solidaritas orangtua siswa.

Selesai membagikan bingkisan, dilanjut dengan buka puasa bersama. Seluruh sivitas akademika larut dalam keceriaan makan-minum bersama. Mereka menyantap bekal masing-masing dan sajian yang dihidangkan sekolah.

Selepas maghrib, para orangtua meniggalkan putra-putrinya untuk bermalam di Daqu mengikuti acara selanjutnya.

Selesai sholat isya dan tarawih serta kultum dan baca Qur’an, anak-anak beristirahat. Alhamdulillah, walau masih kecil-kecil, mereka mudah ketika dibangunkan di sepertiga malam terakhir untuk qiyamul lail dan makan sahur.

Selanjutnya, setelah sholat shubuh dan menyimak kultum, peserta Sanlat Ramadhan mengikuti olahraga ringan. Kemudian mereka bersiap-siap.

Usai sholat dhuha, acara Sanlat ditutup oleh Wakil Kepala Sekoalh, Lalan Sholahuddin. ‘’Hidupkan terus kebiasaan pesantren ini di rumah masing- masing, semoga ini menjadi budaya hidup kita,’’ pesan Wakasek.