Berdongeng di Peringatan Isra Mi’raj Shigor Putra : Seru dan Penuh Hikmah

0
167

Shigor Putra Daarul Qur’an menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Jumat, (24/2/2023). Kegiatan makin seru dengan dongeng yang diceritakan Kak Dika.

Bertempat di Aula Shigor Putra, Gedung Ad-Dhuha lantai 6, acara Isra’ Mi’raj diawali dengan sholawat bersama dipimpin tim hadroh asatidz Shigor Putra.

Lantunan sholawat diikuti dengan syahdu oleh ananda santri Shigor Putra.

Sebelum Kak Dika menampilkan dongeng kisah hikmahnya, Pengasuh Shigor Putra, KH Muhajirin, menyampaikan pesan pada para santri.

Beliau bercerita kisah Rasulullah saat diperjalankan Allah SWT dengan Isra’ Mi’raj. Dalam perjalanan tersebut, Rasul mendapat mandat untuk pelaksanaan sholat bagi umat muslim.

Kala itu, Rasul tengah berada di Kota Thaif dalam hijrah pertamanya. Berbagai cacian diterima beliau, hingga Allah SWT bermaksud menguatkan Rasul dengan peristiwa Isra’ Mi’raj.

Selain itu, Allah SW juga ingin menunjukkan bahwa yang melindungi Rasul adalah dirinya, bukan paman Rasul Abu Thalib yang disegani para pembenci Rasul sebab ia bukanlah seorang muslim.

“Selain sholat, yang bisa kita pelajari adalah bahwa yang melindungi kita adalah Allah SWT. Selain itu, sholat adalah kekuatan kita dalam berdakwah,” tutur Kyai Muhajirin.

Gelak tawa para santri pecah saat Kak Dika memulai dongengnya bersama Mokah, boneka monyet yang sangat lucu.

Mokah menemani Kak Dika bercerita dengan leluconnya, membuat para santri semakin bersemangat.

Tapi, tidak hanya lucu. Kak Dika dan Mokah menceritakan dongeng yang penuh hikmah tentang salah satu sifat utama Rasulullah, yakni Amanah.

Kak Dika bercerita tentang seorang cucu yatim piatu yang diberikan hadiah oleh sang kakek.

Sang kakek memberikan sebuah buku pada sang cucu. Namun, si cucu diberi syarat agar tidak membuka buku tersebut sebelum ia perintahkan.

Sang cucu kemudian digoda oleh sesosok jin. Jin tersebut mengatakan jika sang cucu membuka buku tersebut ia akan bertemu dengan ibundanya yang amat ia rindukan.

Tergodalah sang cucu, hingga ia membuka buku tersebut sebanyak tiga kali.

Di setiap membuka buku, sang cucu dikagetkan dengan keluarnya percikan api, yang menjadi sebuah trik sulap keren ala Kak Dika.

Sang kakek yang memperhatikan cucunya dari jauh akhirnya mendekat, lalu ia bertanya apakah sang cucu sempat membuka buku tersebut.

Si cucu menceritakan peristiwa yang ia alami pada sang kakek. Kakek tersebut akhirnya menasihati si cucu.

“Ketika kamu membuka buku, kamu melihat percikan api. Itu baru percikan api di dunia ketika kamu tidak menjalankan amanah untuk tidak membuka buku sebelum diperintahkan. Bagaimana api di neraka ketika sepanjang hidup kamu tidak menjalankan amanah?”

Pesan dari dongeng yang disampaikan Kak Dika menjadi penutup peringatan Isra’ Mi’raj Shigor Putra.