Bersih-Bersih Awali Musim Pelajaran Baru

0
285

Mengawali masuk setelah libur ramadan dan Idul Fitri keluarga besar Daarul Qur’an dari mulai pimpinan, assatidz dan staf melakukan bersih-bersih jelang kedatangan santri baru untuk mengawali tahun pelajaran 2019/2020. Kegiatan ini dilaksanakan setelah acara halal bi halal yang dilaksanakan di Masjid Nabawi, Selasa (18/6).

Dipimpin langsung oleh ustad Ahmad Jamil, ustad Anwar Sani dan ustad Tarmizi Ashidiq, keluarga besar Daarul Qur’an menyisir setiap bangunan dan sudut pesantren untuk dilakukan pembersihan dari sampah dan jatuhan dedaunan. Asrama dan ruang kelas menjadi target utama jelang kedatangan para santri pada 29 Juni 2019 mendatang.

“Tahun ini kita mencanangkan target go green, go clean di setiap unit pesantren Daqu. Kita berharap budaya bersih dan menjaga penghijauan menjadi budaya yang tidak terlepaskan dari setiap insan Daqu” ujar Ahmad Jamil dalam sambutannya.

Sementara itu Anwar Sani yang juga rektor Institut Daarul Qur’an (Idaqu) mengatakan dengan kegiatan bersih-bersih ini diharapkan nantinya para santri yang baru datang akan belajar dan beraktivitas dengan nyaman.

“Lewat kegiatan ini kami ingin membangun budaya bersih itu dimulai dari diri kita sendiri. Sehinggga nantinya budaya ini juga akan menular kepada para santri” ujarnya.

Sementara itu Tarmizi Ashidiq berpesan kepada para seluruh keluarga besar Daarul Qur’an untuk menjaga apa yang telah dibersihkan ini dengan baik dan ditingkatkan terus.

Tanpa geli dan jijik para pimpinan dan asatid pun langsung menyikat sekaligus membersihkan area-area yang terlihat kotor. Ustadz Ahmad Jamil pun terlihat menyikat toilet yang kerap digunakan oleh para santri. Sementara itu KH Ahmad Kosasih yang merupakan dewan syariah Daarul Qur’an terlihat sedang membersihkan lantai asrama.

KH Yusuf Mansur berpesan insan Daqu harus menjadi pelopor dalam segala kebaikan mesti itu memungut sampah yang terserak. Berkali-kali beliau berpesan dimanapun insan daqu berada jika melihat sampah terserak harus dibersihkan meski itu bukan sampahnya.

“Insan daqu itu harus begini, jika saya lewat sampah hilang. Jika saya lewat orang senang. Harus gitu semangatnya” ujar Yusuf Mansur.