Senin (12/3) seminar edukatif diadakan oleh Korkel SD Daquschool, membahas tema ‘Bijak & Cerdas ber-Gadget’, diikuti segenap siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 juga para wali murid.
Apakah anak-anak kita dapat memanfaatkan gawai yang ada di genggamannya dengan baik, atau malah salah arah ketika menggunakannya?, membuktikan hal ini Nur Firdaus S. Psi yang merupakan Praktisi Anak dan Remaja dari Yayasan Kita dan Buah Hati bersuara.
“apa yang bisa kamu lakukan dengan gadget?” tanya kak Daus di hadapan siswa-siswi SD Daquschool, sembari menunjuk ilustrasi yang ia sampaikan di layar, kemudian di jawab riuh ramai oleh siswa dan siswi, bersosial media, melihat video, belajar, menggambar hingga bermain game menjadi jawaban mereka.
Kak Daus kemudian kembali melanjutkan pembicaraannya, ia memaparkan juga mengajak siswa-siswi angkat bicara soal game yang dapat dimainkan di gawai mereka, mulai dari manfaat hingga bahaya yang dapat ditimbulkan dari game tersebut.
Diantara manfaat bermain game yakni dapat melatih dan mengembangkan kreativitas, melatih syaraf motorik hingga menjadi sarana belajar bahasa asing. Di bandingkan dengan manfaat juga terdapat efek negatif yang terkandung dalam game.
Kak Daus menghimbau orang tua untuk cermat bermain game salah-satunya dengan cara memperhatikan rating game tersebut, juga mengawasi dan membatasi waktu bermain game.
Dari rating game dan pengawasan dari orang tua itu yang kemudian diharapkan dapat menangkal hal-hal negatif dari game dan gadget.
Bermain game pada anak-anak layaknya sebuah portal untuk menyebrang dalam dunia fantasi dan imajinasi yang tak terbatas, banyak hal yang tidak dapat dilakukan di dunia nyata dapat di lakukan di dalam dunia game. Namun hal itu yang juga dapat menimbulkan sisi negatif seperti lupa waktu, agresif kecanduan hingga terkena dampak konten negatif yang ada di dalamnya (pornografi, kekerasan pembunuhan, bias gender).
Khususnya yang terjadi pada anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang, game dapat mempengaruhi proses belajar dalam otak, jikalah dalam game lebih sering menampilkan kata kasar dan hal terlarang, bukan kecil kemungkinan perlahan hal ini yang akan merambat dan membentuk sisi kepribadian dari anak tersebut.
Bicara dampak dari game kak Daus memberi contoh efek negatif dari beberapa sisi dunia, salah satunya game ultra keras Grand Theft Auto GTA menjadi sebab dipenjaranya seorang anak remaja yang membuatnya melakukan kekerasan di dunia nyata saking terobsesi karena game tersebut.
Di Indonesia sendiri ada kasus pencurian oleh pelajar yang mengaku nekat mencuri demi uang untuk bermain game online Point Blank.
Tentu teknologi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana penggunanya untuk cermat dan bijak menggunakannya dengan baik.
“dengan adaya seminar ini tentunya kami mengharap supaya dapat diambil manfaatnya bagi orang tua maupun anak-anak supaya dapat bijak memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baknya” ujar mss. Netty selaku kepala sekolah SD Daquschool