Sebagai sekolah berbasis pesantren, Daarul Qur’an mengarahkan muridnya menjadi mandiri, salah satunya dengan kegiatan Daqu Camp. Seperti kata penanggung jawab Daqu Camp SD Fullday Daqu School Ketapang, Ustadz Muhammad Zunedi, “Kegiatan ini menuntut kalian mandiri, mengenal alam, disiplin, dan tanggung jawab”. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sambutan pembukaan Daqu Camp di Taman Herbal Insani, Parung, Bogor, 3-4 Februari 2020.
Daqu Camp adalah bagian dari kegiatan pramuka SD Fullday Daqu School Ketapang. Mengusung tema “Bertanggung Jwab dan Disiplin mencerminkan Kualitas Diri yang Baik”, siswa kelas 1 sampai 3 yang ada di tingkat siaga serta kelas 4 sampai 6 yang ada di tingkat penggalang mengikuti program masing-masing.
Sejak pukul 6 pagi, para murid serta miss dan mister yang memandu telah berkumpul di depan Gedung Al-Fatihah, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang. Menggunakan pakaian pramuka lengkap dengan kacu dan pluitnya, mereka berbaris sesuai instruksi Ustadz Zunaedi. 8 unit tronton menjadi kendaraan mereka untuk mencapai lokasi.
Kursi tronton yang keras dengan posisi duduk tidak ideal layaknya mobil keluarga ditambah dengan tempat yang penuh sudah mengajarkan mereka arti mandiri. Meski begitu, 2 jam perjalanan yang ditempuh tidak terasa karena suasana penuh keceriaan.
Di lokasi camp para murid disuguhkan snack. Berbagai makanan rebus ditambah wedang jahe cukup untuk menghangatkan perut mereka. Setelah itu, tingkat siaga dan penggalang menjalani aktivitas masing-masing. Siaga bermain di pos-pos yang telah ditentukan dilanjut dengan berenang sementara tingkat penggalang bermain kuis dan pembekalan di aula. Hal tersebut karena yang akan ngecamp hanya tigkat penggalang sementara tingkat siaga setelah melakukan aktivitasnya akan kembali ke sekolah.
Layaknya kegiatan pramuka, Daqu camp ini penuh dengan aktivitas kemandiran dan kedisiplinan. Game yang dilakukan tak luput dari 2 aspek tersebut. Meski turun hujan, gelak tawa terdengar ketika menyaksikan kelompok yang dihukum karena tak mengikuti instruksi yang diberikan kak Syarif.
Keseruan bertambah memasuki acara api unggun. Masing-masing kelompok menampilkan suguhan yang telah mereka siapkan. Meski terlihat kurang siap, mereka tetap keren dengan kepercayaan dirinya. Kakak-kakak pembina juga ikut memeriahkan acara dengan aksi pencak silat.
Ketika orang lain sedang terlelap siswa penggalang telah dibangunkan kakak-kakak pembina. Mereka mengikuti kegiatan selanjutnya sejak pukul 2 dini hari. Tiap kelompok harus berjalan ke setiap pos yang ditentukan. Di masing-masing pos mereka belajar tentang kehidupan. Mulai dari kepemimpinan, nasionalisme, hingga pengetahuan umum tentang lingkungan dilahap meski mata masih sayup.
Setelah sarapan acara Daqu Camp ditutup. Wakil Kepala Sekolah Daqu School Ketapang, ustadz Zainal Arifin, berharap dengan kegiatan ini para murid semakin bersyukur atas apapun yang mereka peroleh. “Untuk menghilangkan rasa manja, mandiri, bertanggungjawab atas apa yg dilakukan”, tambahnya.