Tiada kala biasanya, awal Juli 2012 ini Kampung Qur’an sunyi. Maklumlah, musim liburan, para santri mudik setelah kenaikan kelas.
Namun di sela kelengangan Kampung Qur’an, seratusan pegawai meriuhkan suasana dengan mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) kepegawaian yang digelar Bidang SDM pada 3-7 Juli 2012. Saat para santri tidur di rumah orangtua masing-masing, kini giliran mereka yang ‘’nyantri’’ di Kampung Qur’an selama 5 hari 4 malam.
Menurut Ahmad Jameel, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, diklat dimaksudkan untuk memberi suntikan motivasi agar para pegawai lebih memaknai pekerjaannya.
‘’Dalam jangka panjang, seluruh calon pegawai dan pegawai yang sudah berkhidmat di Daqu ini tidak hanya sibuk bekerja, tapi juga sibuk beribadah,” ucap Ustadz Jameel.
Manager SDM dan Audit Internal, Mulyadi SEI M.Ak, menegungkapkan, kegiatan ini merupakan momentum yang tepat bagi para calon tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an untuk memulai niat baru, harapan, dan cita-cita baru.
Diklat diisi oleh sejumlah narasumber baik dari Daarul Qur’an maupun dari luar. Fasilitator dari luar misalnya Ustadz Muhammad Zen, Ustadz Abu Albar, dan Ustadz Dian Patria.
Sedang dari lingkungan Daqu adalah Ustadz Ahmad Jameel, Ustadz Abdoel Rochimi, Ustadz Hendy Irawan Saleh, dan Ustadz M Anwar Sani.
Materi Diklat meliputi Etos Kerja Islami, Komunikasi Dakwah, Kuliah Tauhid, Kepemimpinan dan Managerial, Dauroh Tahfidz, Dauroh Bahasa Arab, Teknik Menghafal Al Qur’an, dan Being a Great Teacher.
Selain materi klasikal, para peserta juga mengikuti kegiatan outdoor berupa fun game, senam, dan outbound yang dipandu Ustadz Kupmin Rambe.
Pakar pengembangan karakter dari Patria Education, Dian Patria, dalam sesinya menguraikan materi “Motivasi Mengajar dan Menjadi Pengajar Unggul”. Ia menjelaskan, hidup adalah belajar dan terus belajar. Hal ini ia tekankan sambil mendemonstrasikan video yang menggambarkan bagaimana orang jatuh-bangun belajar naik sepeda hingga bisa mengendarai, trampil, dan akhirnya mahir.
Pada harikedua Diklat, pemateri DR Taufiqqurrahman MA Al Hafidz memaparkan ‘’iqra’’ sebagai landasan pendidikan. Menurutnya, Al Qur’an menekankan kata-kata iqra’ sehingga harus dimaknai bahwa kita tidak cukup sekali membaca.
‘’Setelah satu kali ‘membaca’, kita harus membaca lagi agar tambah mahir,’’ tandasnya.
“Alhamdulillah, para pemateri sangat berbobot dan kompeten di bidangnya. Penyampaian materi dengan ilustrasi audio-visual juga semakin memberi inspirasi baru bagi kami,” ujar seorang peserta diklat, Saepuddin, mewakili rekan-rekannya.
Di akhir Diklat, para peserta mendapat job-des masing-masing baik di Daqu Pusat maupun Cabang. (UR)