Dari Funwalk Hingga Doorprize, Meriahnya Puncak Seremoni Milad Daqu ke-19

0
45

Hari yang dinanti pun tiba. Puncak seremoni Milad Daarul Qur’an ke-19 digelar meriah, Kamis (5/7) tepat di hari ulang tahun Daqu yang jatuh pada tanggal 5 Juli. 

Dibuka dengan kegiatan fun walk atau jalan sehat mengitari area pesantren. Para pimpinan Daqu, KH Yusuf Mansur, KH Ahmad Jamil, KH Ahmad Kosasih, Ustadz Anwar Sani serta Ustadz Tarmizi turut serta bersama para SDI berjalan dengan rute Kampung Ketapang-Perumahan Green Lake City-Jl. Thamrin Ketapang, lalu kembali ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. 

Fun walk ini selain menyehatkan juga menitipkan pesan pada masyarakat. Para peserta membawa souvenir untuk dibagikan ke warga sekitar pesantren. Hal ini sekaligus mempererat silaturrahmi antara keluarga besar Daarul Qur’an dengan masyarakat. 

Usai fun walk, peserta berkumpul di Lapangan Futsal Pesantren Daqu Tangerang. Acara berlanjut dengan ramah tamah pimpinan bersama SDI Daqu. SDI Daqu yang tidak berada di sekitar Pesantren Daqu mengukuti acara ini lewat zoom.

Iringan nada Daqustik, grup musik SDI Daau, menghibur peserta yang letih setelah berolahraga. Para peserta juga saling sapa saat waktu sarapan bersama tersebut. 

Acara inti dimulai. Pimpinan Umum Daarul Qur’an membuka acara lewat pesan dan nasihatnya. 

Bendera Daqu yang sedari awal dibawa saat kegiatan berlangsung bak menandakan estafet gerakan Daqu tak akan pernah putus. Kyai Yusuf pun berkisah bagaimana para awalul mukminin berjihad di medan perang. Tiap panglima yang gugur akan berganti dengan penanda bendera yang perang yang dibawa berpindah ke tangan pemimpin lain. 

Seperti para panglima pada Perang Salib, yang bergantian memegang bendera saat yang satu gugur, Daqu juga akan terus seperti itu. Seperti kisah Ja’far Bin Abi Thalib yang melahirkan sosok Pemimpin seperti Khalid Bin Walid.

“Kalau nanti Ja’far Bin Abi Thalib meninggal dunia, akan melahirkan Khalid Bin Walid. Dengan kejelian beliau, pasukan romawi yang jumlahnya 200 ribu berbanding 300 pasukan Khalid, beliau bisa menang,” terang Kyai Yusuf

Kyai Yusuf pun berharap, Daarul Qur’an akan terus mberikan kenyamanan bagi seluruh keluarga besarnya. Seperti kisah mantan budak yang dibeli oleh Sayyidati Khadijah lalu dihadiahkan pada Baginda Rasul SAW. Ia adalah Zaid Bin Haritsah.

“Zaid Bin Haritsah, dihadiahkan Siti Khadijah pada Nabi Muhammad SAW. Ketika mau diminta oleh kabilahnya, Zaid tidak mau karena merasa bahagia,” cerita Kyai Yusuf.

“Kenapa orang bisa loyal, kita harus belajar dari kisah Zaid Bin Haritsah. Dan Alhamdulillah, Selama 19 tahun bahkan kita nyaris belom sama sekali mendengar keluhan yang besar,” tukas Kyai Yusuf. 

Hal ini pun jadi semangat yang dibawa dalam Gelaran Milad Daqu ke-19. Seperti yang diungkapkan Ketua Panita Acara, Ustadz Ahmad Baidhowi.

“Kita ingin kenyamanan untuk teman-teman semua karena kita yakin, dengan begitu khidmad kita akan lebih maksimal,” jelasnya.

Acara semakin meriah dengan gelak tawa . Hal tersebut tak lain karena penampilan Stand Up comedy oleh Ustadzah Nadia dari Biro Fullday. Selain dirinya, Ustadz Muhayyan yang menjadi juara dalam ajang Stand Up Comedy gelaran Milad Daqu tak kalah mengocok perut hadirin. 


Sebelum acara puncak ini, berbagai perlombaan dipertandingkan dalan rangkaian Milad Daqu Ke-19. Di acara puncak ini, akhirnya dinobatkan peraih Juara Umumnya. SDI SMA Daarul Qur’an Tangerang berhak atas gelar tersebut.

Dan memasuki acara puncak, acara yang paling ditunggu-tunggu, yakni pembagian Doorprize. Keriuhan terdengar saat satu per satu peraih doorprize dibacakan. Harapannya dengan hadiah ini para SDI juga semakin termotivasi untuk semangat berkhidmad di Daarul Qur’an. 

Acara puncak yang dibuka dengan pelepasan balon udara ini menyelipkan pesan mendalam bagi keluarga besar Daarul Qur’an. Seperti slogan milad tahun ini, Rise up Together, dengan bersama-sama kita pasti mampu melewati segala rintangan yang menghadang kala berkhidmad, menuntut ilmu, mencari keberkahan dan keridhoan Allah SWT, di Daarul Qur’an.