Salah satu momen yang paling ditunggu siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh penjuru negeri adalah pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN. SNMPTN sendiri merupakan seleksi masuk perturuan tinggi negeri bagi siswa siswi SMA yang ditentukan berdasarkan nilai ujian tiap semester selama di sekolah. Tahun ini, hasil seleksi SNMPTN diumumkan pada hari Senin, 22 Maret 2021.
Tak ketinggalan, siswa SMA Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an juga ikut dalam seleksi SNMPTN tahun 2021. Hasilnya, delapan orang santri Pesantren Daqu Tangerang pun dinyatakan lolos seleksi jalur masuk PTN yang paling diidam-idamkan siswa siswi SMA tersebut.
Mereka adalah Alfascadieno Akbar Fathoni yang diterima di Institut Teknologi Sumatera Prodi Arsitektur Lanskap, Muhammad Fidel Bintang Marizh di Universitas Airlangga Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Syahda Aqila Syakir di Universitas Mataram Prodi Pendidikan Dokter, MH Afif Haikalnan di Universitas Sriwijaya Prodi Pendidikan Dokter, Chairul Rizky Apriwaldy di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prodi Teknik Mesin, Muhammad Naufal Hadi di Universitas Jenderal Soedirman Prodi Peternakan, serta Rifaldi Aulia Putra Riadi di Universitas Munawarman Prodi Informatika. Seluruhnya berasal dari kelas peminatan IPA. Sementara satu orang lagi berasal dari kelas Peminatan IPS, yakni atas nama Andi M Indra Alamsyah yang lolos seleksi masuk Universitas Hasanuddin Prodi Ilmu Hukum.
Kebahagiaan pun diungkapkan Ustadz Khairul Mu’min selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Dirinya yang sedari awal mendampingi para siwa selama mengurus berkas seleksi hingga pengumuman, mengaku bangga atas pencapaian mereka. Apalagi, bagi SMA Daarul Qur’an Tangerang sendiri, ini merupakan lonjakan pencapaian, karena di tahun lalu belum ada siswa yang lolos seleksi masuk PTN lewat jalur SNMPTN.
Tahun ini, kata Ustadz Mu’min, SMA Daarul Qur’an mendaptakan kuota sebanyak 42 siswa yang bisa didaftarkan lewat jalur SNMPTN. Sistem ini sejatnya sudah berjalan sejak tahun lalu di mana sebelumnya tak ada batasan jumlah siswa yang bisa mendaftar lewat jalur ini. Hal ini berkaitan dengan jalur input berkas yang sekarang berada di bawah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Dengan keterbatasan jumlah siswa yang bisa didaftarkan, ini menjadi tantangan bagi SMA Daarul Qur’an untuk memilih siswa yang akan diikutsertakan dalam seleksi tersebut. “Kalau di Daarul Qur’an, pemilihan siswa yang ikut SNMPTN nya pertama berdasarkan nilai, kemudian berdasarkan akhlaknya,” terang Ustadz Mu’min.
Para siswa yang dipilih adalah mereka yang berhasil meraih peringkat 10 besar di kelasnya. Selain itu, akhlak juga penting sebagai modal para siswa ketika masuk di perguruan tinggi nanti. Karena itu, poin ini juga menjadi pertimbangan. “Alhamdulillah dari 8 orang yang keterima memang orang-orang pilihan, meski memang semua anak-anak kita punya akhlak yang baik, tapi Insya Allah, alhamdulillah anak-anak ini yang terbaik,” jelas Ustadz Mu’min.
Harapan pun bergelayut di pundak para siwa yang berhasil meraih capaian tersebut. Hal ini juga menjadi momen untuk menunjukkan reputasi lulusan Pesantren Daqu di berbagai PTN.
“Sebenarnya ini, yang kalau saya baca dari pengalaman-pengalaman SMA di luar, apabila persebaran alumni kita udah banyak di Perguruan Tinggi Negeri, Insya Allah kuota yang diterima, ke depannya, akan lebih banyak lagi. Ke depannya Insya Allah anak-anak ini diharapkan bisa membangun citra Daarul Qur’an menjadi lebih baik lagi. Karena kita yakin mereka juga anak-anak pilihan, baik dilihat secara nilai maupun akhlak, sikap dan sopan santunnya,” terang Ustadz Mu’min.
Kebahagiaan tentu juga dirasakan para siswa yang lolos seleksi SNMPTN tersebut, seperti yang diungkapkan Chairul Rizky Apriwaldy. Aldy, panggilannya, menceritakan kala dirinya mengetahui hasil dalam pengumuman tersebut. Ia pun langsung menghubungi kedua orangtuanya untuk memberitahu kabar bahagia itu.
“Saya tuh ke wali kelas, nanya, alhamdulillah terus tahu kalau keterima. Seneng dan orangtua juga seneng. Kata orangtua, ‘jangan lupa berdoa, dijaga sholatnya, jangan putus, termasuk sholat sunnahnya’,” kisah Aldy.
Siswa kelas 12 IPA B yang lolos masuk di UNTIRTA jurusan Teknik Mesin ini mengaku tidak memasukkan nama prodi lain dalam berkas seleksinya. Karena prodi Teknik Mesin menjadi cita-cita yang ia yakini dan terus dikejar. Namun, selain usaha, ia juga tak lupa berdoa pada yang maha kuasa.
“Jangan males-malesan dalam belajar. Jangan tidur juga, kalau tidur takutnya ngurangin keberkahan dan materinya juga malah gak masuk. Sama sholat sunnahnya juga dikencengin, doanya juga. Sholat Dhuha dan Tahajjud juga dikencengin,” tutur Aldy sekaligus berpesan pada adik-adik kelas yang kelak akan melewati proses yang sama sepertinya.
Selanjutnya para siswa yang diterima akan melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan, termasuk fotocopy Kartu Keluarga, Kartu Tanda Pengenal dan sebagainya. Pengurusan berkas tersebut tetap akan didampingi pihak sekolah.