Dua Hafizh Cilik dari Palembang

0
30

Bangunan dua lantai berbentuk L dibilangan Kemang itu terlihat sepi ketika Kami tiba Jumat (17/2) pagi. Namun suasana ramai langsung menyambut kami begitu pintu dibuka. Saat itu para santri  Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Al Ibadah tengah berkelompok menghafalkan Al-Qur’an.

Pesantren Takhasus adalah salah satu program yang digulirkan oleh PPPA Daarul Quran. Pesantren ini merupakan lembaga pendidikan Quran non formal dengan jenjang pendidikan tiga tahun. Para santri yang belajar pun mendapat beasiswa penuh alias gratis.

Dalam kesehariannya pesantren ini menggunakan kurikulum khas Daarul Qur’an yang lebih mengoptimalkan pembalajaran Al-Qur’an. Namun begitu pelajaran ilmu lainnya pun tidak ditinggalkan, karena Takhassus pun merangkum program dari dinas pendidikan.

Dimulai dari dini hari santri sudah bangun untuk sholat tahajjud dan mulai saat itu juga mempersiapkan hafalannya untuk setoran tambah hafalan pagi. kemudian istirahat untuk persiapan makan pagi dan bersih-bersih.

Adalah Danu yusuf, santri Takhassus yang pekan lalu berhasil menyelesaikan hafalannya 30 Juz tepat di tanggal 14/2.

Danu berasal dari daerah Jakabaring Kabupaten Palembang, Sumatera Selatan. Hanya dengan membawa bekal hafalan 1 Juz dalam kurun waktu setengah tahun ia berhasil menyelesaikan hafalannya. subhanallah.

hal ini pun mendapat acungan jempol dari Ustadz pembimbingnya “satu hari Danu dapat mengahafal 4 halaman dari Al Qur’an, dan kalau tidak saya batasi (demi menjaga kualitas hafalan) ia bisa lebih dari itu” jelas Ustadz Musbihin.

saat ini Danu berumur 13 tahun, ia sudah mengahafalkan Al Qur’an sejak ia masuk dalam program Rumah Tahfizh Al muhajirin dan sejak itu  ia mendapat hafalan 1 Juz.

satu lagi santri yang sebentar lagi akan menyusul Danu, ialah Nur Al vidra Nadzilla yang sama sama berasal dari palembang. jika Danu dari daerah Jakabaring, Al Vidra dari daerah Pusri.

Al Vidra kini telah menghafal 20 Juz dari Al Qur’an, dan terus berjuang untuk menyelesaikan hafalannya.

kedua santri takhassus ini memiliki asal usul penyemangat yang sama. Mereka ingin memberikan mahkota untuk kedua orangtuanya kelak di akhirat nanti.

erge ergerg ergreg frefefrefr