Para peneliti banyak menjelaskan bahwa lewat kegiatan menulis seseorang dapat mengekspresikan diri sekaligus menemukan potensi terpendam dalam dirinya. Namun sayang tidak adanya kemauan dan motivasi serta pengetahuan yang minim merupakan alasan banyak orang tidak berani menulis artikel.
Inilah kesimpulan yang bisa diambil dari paparan Mr. Zee selaku pemateri workshop jurnalistik yang diselenggarakan pada Kamis hingga Jumat, 4-5 Januari 2018, di Pikas Banjarnegara, Jawa Tengah. Kegiatan yang diikuti oleh Guru SD Daqu Semarang ini juga diisi dengan materi photograpy dasar supaya guru punya bekal dalam mengambil momen yang tepat serta angle yang bagus “karena foto yang bagus adalah foto yang berbicara.
Ditengah malam yang larut dan rasa lelah setelah menempuh perjalanan Semarang-Banjarnegara, para peserta tetap antusias untuk menimba ilmu. Tidak hanya pandai dalam menasehati siswa-siswinya untuk selalu belajar dimanapun dan kapanpun. Para guru di Daqu benar- benar mengamalkan apa yang mereka ucapkan, tidak hanya sekedar “jarkoni” pepatah jawa yang artinya wani ngajari tanpo nglakoni.
Dalam workshop tersebut dikupas tuntas mengenai bagaimana cara menulis artikel dan hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik untuk mengembangkan potensi menulis yang terpendam. Karena tak bisa dipungkiri bahwa profesi seorang guru sangat erat kaitannya dengan tulis menulis.
Menurut Mr. Zee selaku pemateri “tidak adanya kemauan dan motivasi serta minimnya pengetahuan membuat orang enggan untuk menulis.” Oleh karena itu Fakhturohman selaku kepala sekolah memfasilitasi para guru untuk mengembangkan pengetahuannya melalui worksop jurnalistik ini.
Tidak hanya tentang materi tulis menulis saja, workshop ini dilengkapi dengan materi photography dasar yang disampaikan oleh Mr. Manar selaku pemateri. Materi ini untuk melengkapi prngetahuan tentang jurnalistik. Dalam materi ini dijelaskan bagaimana cara mengambil gambar yang bagus dan angle yang tepat. Karena menurutnya foto yang bagus adalah foto yang berbicara.
Diharapkan setelah adanya workshop ini para guru semakin bersemangat mengembangkan potensinya dalam hal tulis menulis.