Sebanyak 55 santri I’daad Shigor Putra angkatan 10 telah diwisuda. 6 diantaranya bahkan berhasil meraih gelar hafizh Qur’an. Prosesi para santri tersebut berbarengan dengan prosesi wisuda santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an tingkat SMA serta I’daad Shigor Putri. Kini, setelah resmi menyandang gelar wisudawan, para santri I’daad Shigor Putra turut melepas statusnya sebagai santri Shigor dalam acara bertajuk “Pelepasan Santri Kelas 6, X Generation”.
Acara tersebut digelar di aula Shigor Putra, Gedung Ad-Dhuha lantai 6, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Minggu (18/4/2021). Pelepasan itu disaksikan pula oleh adik-adik kelasnya, yakni kelas 1 sampai 5. Mereka berkumpul untuk menyambut sekaligus melepas kepergian sang kakak.
Acara dibuka dengan tampilan hadroh yang dilanjutkan tilawah oleh Ananda Arwani. Setelah itu, barulah iring-iringan wisudawan disambut dan diberikan tempat tepat di depan panggung acara. Setelah membentuk formasi, para santri wisudawan khusyuk mendengarkan sambutan dari Kepala Sekolah Shigor Putra, Ustadz Yayan Rudiyana.
Ustadz Yayan pun melanjutkan pesan KH Yusuf Mansur dalam acara Wisuda Purna. Ia mengatakan bahwa para santri wisudawan itu masih punya banyak waktu untuk berdoa demi kesuksesan di masa yang akan datang.
“Kalian masih punya 6 tahun sebelum masuk kuliah. Mudah-mudahan kalian bisa lebih memperjuangkannya mulai dari SMP, SMA, hingga nanti jenjang kuliah,” tuturnya.
Tak lengkap rasanya kalau Pengasuh I’daad Shigor Putra tak memberikan motivasinya. KH Muhajirin Abdul Qodir, MA selaku pengasuh pun juga menyambut acara tersebut.
Beliau berpesan bukan hanya untuk para wisudawan, tapi juga untuk adik-adik kelas mereka. “Kalau kalian ga beetah, coba lagi setahun. Ga betah, coba lagi. Sampai betah. Agar kalian ikhlas belajar. Jangan sampai kalian di sini 5 tahun, 6 tahun, gak ngerti apa-apa,” pesannya.
Tak sampai situ, nasihat dan motivasi juga diberikan oleh KH Rosyid selaku perwakilan wali santri. Ia berharap para santri dapat melanjutkan apa yang sudah didapat di pesantren.
“Ada orangtua 60 tahun menghadapi singa di depannya, hebat gak dia? Enggak. Kenapa? Udah tua. Tapi, kalau kalian umur 12 tahun, berani ngadepin singa, kata orang-orang yang liat hebat ga? Hebat,” ujarnya menganalogikan bagaimana keberanian para santri untuk menghafal Al-Qur’an sejak dini.
Keharuan pun memuncak ketika rekaman video kenangan para santri wisudawan diputar. Diiringi dengan lagu sendu, para santri mulai menitikkan air mata. Ucapan doa dan terima kasih dihaturkan untuk para asatidz, asatidzah, hingga adik-adik dan teman-teman semuanya.
Para asatidz yang hadir pun larut dalam keharuan. Di antara mereka ada Koordinator Kepengasuhan Santri I’daad Shigor Putra, KH Husnul Adib. Di akhir acara, para santri pun saling berpelukkan dan mencium satu per satu tangan para asatidz dan asatidzah. Tanda terimakasih atas ilmu yang sudah diberikan padanya.