KB-TK Daarul Qur’an Tangerang menggelar Bakti Sosial sekaligus buka puasa bersama atau ifthar Jama’i bersama wali murid. Berbagai keseruan acara yang dimulai pukul 16.00 WIB ini terhampar.
Sementara itu, Baksos diberikan pada penerima manfaat warga sekitar TK Daarul Qur’an Tangerang yang diberikan secara simbolis.
Ada juga ceramah menyentuh qalbu yang disampaikan pengasuh Shigor Putri Daqu, Ustadz Jaya Rukmana, sebelum adzan maghrib menggema.
Kegiatan Ramadan berkah ini digelar Kamis, 6 April 2023, di halaman TK Daqu Tangerang, kompleks Pesantren Daqu Tangerang. Acara makin meriah dengan hadirnya ananda dan wali murid dari Shibyan Daqu.
Kehangatan acara dimulai saat ayah bunda bersama ananda tercinta berdatangan. Ananda lantas seru bermain bersama teman-temannya, sementara para bunda menyiapkan takjil untuk buka bersama.
Rangakaian acara sendiri diawali dengan pembagian baksos secara simbolis yang diberikan oleh Ustadz Jaya Rukmana serta Ibunda Hj. Yeni, Istri dari Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil.
Sebelum buka puasa bersama, acara dimulai dengan ragam aksi para murid menampilkan kesenian di hadapan ayah bunda.
Kepala Sekolah TK Daqu Tangerang, Miss Dewi Masitoh dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang silaturrahmi yang terus dijalin antara pihak sekolah dengan wali murid.
“Semoga dengan kegiatan ini kita menambah pahala dengan berbagi sekaligus makin mempererat tali silaturrahmi antara wali murid dan guru-guru KB-TK dan Shibyan Daqu Tangerang,” ujar Miss Dewi.
Selanjutnya, sambutan diberikan perwakilan wali murid sekaligus Ketua Daqu Family Club (DFC), Bunda Eka Novita.
Sejalan dengan Miss Dewi, Bunda Eka berharap kehangatan silaturrahmi ini akan terus berlangsung selama-lamanya.
“Insya allah apa yang kita berikan hari ini sekaligus jadi pelajaran buat anak-anak kita di Shibyan, KB-TK Daarul Qur’an,” terang Bunda Eka.
Setelah sambutan, aksi para murid Shibyan, KB dan TK Daqu Tangerang yang lucu-lucu membuat keceriaan acara makin hidup.
Dimulai dengan gemasnya tarian dari ananda shibyan. Tak ketinggalan, gerakan nyentrik dari adik-adik KB membuat suasana makin berwarna.
Kakak-kakak TK juga tak mau kalah menampilkan aksi terbaiknya. Ditutup dengan penampilan TK B dengan seragam unik nan mencolok membuat riuh tepuk tangan hadirin acara makin menggema.
Namun, di tengah acara sebuah kejutan hadir buat para ananda dan wali murid Shibyan, KB-TK Daqu Tangerang. Adalah ayahanda Yusuf Mansur yang “menyelinap” masuk rangkaian acara.
Lantas tepuk tangan meriah dan tawa renyah memenuhi kembali halaman TK Daqu Tangerang.
Ayahanda Yusuf Mansur tak hanya membawa keceriaan, namun wejangan yang amat bermakna, khususnya untuk wali murid Shibyan, KB-TK Daqu Tangerang.
Dalam ceramah singkat beliau, Ayahanda Yusuf Mansur berpesan pada ayah bunda untuk selalu mendoakan dan memberikan yang terbaik pada ananda, dengan berharap pada kuasa Allah SWT.
“Ayah bunda, nih. Terus biasain afirmasi mimpi dan akhlak mulia. Contohnya pas masih kecil, kita kan suka gendong anak kita tuh, ketika ngangkat dan naro dia lagi, selalu sertakan doa dan sholawat,” pesan beliau.
Hal tersebut sesuai dengan pengalaman ayahanda sendiri.
Kala itu Umi Uum, Ibunda ayahanda Yusuf Mansur, menggendong Yusuf Mansur kecil yang selalu disertai dengan ucapan sholawat. Pada akhirnya, Ayahanda kini bisa menjadi tauladan bagi umat muslim khususnya di Indonesia.
Usai memberikan wejangan, ayahanda Yusuf Mansur menyempatkan berfoto bersama dengan ayah bunda dan para murid.
Keriuhan lantas terjadi. Beberapa kali ayahanda menggendong murid TK Daqu Tangerang, diiringi tawa dan tepuk tangan.
Ayah bunda pun tak mau ketinggalan momen spesial tersebut. Handphone masing-masing lantas bersiap untuk berswafoto bersama ayahanda.
Hadir pula dalam kejutan tersebut, gurunda KH Ahmad Jamil beserta ibunda Hj. Yeni. Kehadiran guru-guru ini menjadikan momen ifthar jama’i dan baksos makin penuh ilmu bermanfaat.
Sekitar setengah jam sebelum buka puasa, Ustadz Jaya Rukmana mengisi rangkaian acara dengan siraman qalbu.
Dalam ceramahnya, Ustadz Jaya mengingatkan jika kita telah memasuki setengah perjalanan Ramadan. Lebih spesifik, kita sudah memasuki fase 10 hari kedua Ramadan.
Di 10 hari Ramadan kedua tersebut, Allah menjanjikan hambanya pada ampunannya, atau maghfirah.
“Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah ketika ditebar maghfirah allah, maka dia bersegera. Karena ini juga tujuan berpuasa, yakni mencetak orang yang bertaqwa,” ujar Ustadz Jaya.
Ciri-ciri orang yang bertaqwa lainnya adalah orang yang senantiasa tergerak untuk bersedekah, dalam keadaan lapang maupun sempit. Kemudian menahan amarah, pemaaf, dan bermanfaat buat orang lain.
Ustadz Jaya menjelaskan, menjadi seorang pemaaf itu berat. Abu Bakar bahkan pernah diuji dengan amarah.
Pada akhinrya, Rasulullah SAW mengingatkan Abu Bakar karena jika ia marah, seribu malaikat bersamanya akan pergi, berganti dengan ribuan setan yang siap merongrong amarah, bahkan bisa jadi menyulut dosa-dosa lain.
“Maka marilah kita menyegerakan amalan-amalan. Karena di Bulan Ramadan, apapun amal kebaika sunnah yang kita kerjakan akan dicatat pahalanya seperti amalan wajib,” pesan Ustadz Jaya.
Tak berselang lama usai ceramah menyentuh hati dari Ustadz Jaya, kumandang adzan maghrib menggema. Para wali murid bersama-sama berbuka dengan penuh khidmad.
Para murid juga berbuka puasa bersama teman-temannya. Saling berbagi makanan menjadi pemandangan menyentuh hati lain dalam acara ini.
Insya Allah, berkah Ramadan di Daarul Qur’an akan terus mengalir, diisi dengan acara penuh ilmu dan manfaat.