Jibril Kumara Sabet Juara di English Speech Contest

0
36

Salah satu delegasi santri dari Pesantren Tahfizh Daarul Quran pada Sabtu, 31 Maret 2018 kemarin kembali menorehkan prestasi yang membanggakan pada ajang Festival Islam dan Sains 2018 (FISA 2018) se-Jawa dan Madura. FISA adalah ajang festival tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Pesantren Modern Islam As Salaam Sukoharjo, Surakarta.

Dari delapan cabang perlombaan pada pagelaran FISA 2018 ini, Pesantren Tahfizh Daarul Quran Ungaran mengirimkan beberapa santrinya untuk ikut berpartisipasi aktif mengikuti 3 cabang perlombaan; Riva Isya Hendriansyah kelas 9C di cabang MHQ 5 juz, Jibril Kumara kelas 7B di English Speech Contest, dan pada cabang Olimpiade Sains ada Ilham Arviansyah kelas 8A (sosial), Harun Nafis A. dan Mohammad Fadhil Wirayuda kelas 7A (Matematika) dan Kenzie Raihan Althaf 7A (Sains dan Astronomi).

Pagelaran FISA pada tahun ini, diikuti sekitar seratusan lebih peserta yang datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Jakarta bahkan hingga ujung timur Jawa; Banyuwangi. Tidak hanya mewakili pesantren ataupun lembaga pendidikan, peserta pun juga ada yang berasal dari peserta mandiri home schooling.

Adalah ananda Jibril Kumara yang kali ini berhasil mengharumkan nama pesantren Tahfizh Daarul Quran Ungaran di ajang FISA 2018. Judul “The role of religion in modern life” inilah yang berhasil menjadikannya didaulat sebagai juara II pada cabang English Speech Contest.

Keluarga ananda Jibril yang turut hadir memberikan motivasi pada festival tersebut juga turut mengapresiasi atas kemenangan putranya tercinta. Tak lupa, sang bunda pun menasehati agar ananda Jibril tidak lekas sombong, tapi justru tetap tawadlu’ dan selalu mengasah potensi serta kemampuannya lagi alam berbicara di panggung agar Jibril ke depannya bisa ikut event yang lebih meneganggkan lagi semisal tingkatr nasional.

“Secara umum, ananda Jibril sudah berusaha cukup keras dan cerdas, di sela-sela aktivitasnya yang padat, dia masih mampu berusaha untuk berimprovisasi semaksimal mungkin untuk latihan berpidato bahasa Inggris. Saya sendiri adalah orang yang menjadi saksi perjalanan jerih payahnya. Sehingga, amat sangat pantas bila dia mampu meraihnya. Namun, tentunya prestasi itu tidak akan mudah didapatnya tanpa dorongan doa dari kedua orangtuanya dan para asatidz yang membimbingnya.” Tutur Ustadz Muuhammad Hilmi, koordinator bahasa Pesantren Tahfizh Daarul Quran Ungaran dengan penuh gembira.

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1524211253410-41bfe274-2973-3″ include=”17340,17339,17338″]