Sabtu, 16 Februari 2019, seluruh santri pesantren tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang telah bersiap menyambut tamu dari Washington DC, Amerika Serikat. Mulai dari penampilan marching band gita nadaqu, paskibra, taekwondo, tapak suci, dan juga ditambah dengan sejumlah santriwati pilihan yang memang memiliki kemampuan lebih dalam bidang bahasa, khususnya bahasa Inggris, telah siap menyambut tamu tersebut.
Ms. McKenzie Bills namanya. “Hello..”, sapanya sembari tersenyum ramah pada semua santriwati yang berbaris rapi di tepi jalan nusantara. Sementara sebagian santri lainnya telah menantikan sosoknya di aula pesantren. Beberapa menit berlalu, kehadirannya membuat seisi ruangan sederhana itu takjub. Rambut pirang bergelombangnya kini dilapisi balutan hijab cantik nan jelita. Beliau duduk di sofa hitam bersama Ustadz Sobri dan Ustadzah Rina.
Acara dibuka dengan pembacaan kalam Illahi juga penampilan hadroh. Di sela penampilan, beliau penasaran dengan apa yang didengarnya. “What does she say ?”, tanyanya pada ustadzah Rina. Kemudian ustadzah Rina menjawab, “She says shalawat and it dedicated to prophet Muhammad SAW.” acara dilanjutkan dengan sambutan Ustadz Sobri Muhammad Rizal, pengasuh pesantren tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang yang akrab disapa Abuy, kemudian setelahnya dilanjutkan dengan materi dari Ms. McKenzie.
Tujuan utama beliau datang ke Daarul Qur’an adalah untuk mengajak santriwati meningkatkan kemampuan berbahasa inggris juga bersosialisasi dengan orang-orang sekitar dari berbagai macam negara tanpa memandang suku, ras, agama, dan negara melalui program Better Understanding for Better World (BUBW). Karena tujuan dari CECF, lembaga yang melatarbelakanginya adalah menyatukan bangsa, budaya, serta agama diatas konflik-konflik yang kerap terjadi belakangan ini.
Selain mendalami bahasa inggris, di sana juga disediakan kelas-kelas yang bisa mengasah bakat, seperti kelas seni, untuk kalian yang memiliki minat berkarya di bidang seni, juga kelas IPA, sejarah, maupun olahraga.
“Aktivitasnya tidak hanya itu, ada banyak kegiatan lain yang akan kita siapkan waktunya.”, ujarnya. Disana, konferensi pun sering diadakan. Kita diajak berpendapat, melihat dunia lebih luas, serta berperan aktif dalam mendamaikan dunia.
Beragama Islam tidak menjadi kendala untuk memasuki program tersebut karena terdapat Mushola yang nyaman untuk beribadah. Tidak hanya Mushola, BUBW juga memfasilitasi agama lain seperti Yahudi dan Kristen.
Yang menjadi pertanyaan, apakan disana muslim diterima atau tidak? Bukti perkembangan Islam yang cukup pesat dengan menghadirkan 3,45 juta muslim membuatnya dapat meyakinkan, bahwa Amerika aman untuk kita, generasi cendikia Islam untuk berada disana.
Ditulis oleh: Khairunnisa Mukinin, Kelas X IPS I