Kamis, 9 November 2017, bertempat di Bumi Perkemahan Karanggeneng Gunung Pati Semarang, Jawa Tengah, SD Daqu Semarang menggelar acara Daqu Camp yang diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari siswa kelas 2 hingga 6.
Kegiatan diawali dengan upacara yang dilakukan di lapangan sekolah. Dipimpin oleh Mr. Sutopo, selaku wakil kepala sekolah SD Daqu. Dalam pidato singkatnya Mr. Topo biasa dipanggil, memberikan pengarahan kepada siswa Daqu untuk dapat mengikuti kegiatan dengan khidmat dan tetap mematuhi perintah kakak-kakak pelatih pramuka. Mr. Topo juga menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan Daqu Camp yaitu agar siswa Daqu dapat menjadi pribadi yang mandiri dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan apapun.
Selesai memberikan pengarahan, pada pukul 08.15 siswa Daqu berangkat menuju bumi perkemahan (buper) Karanggeneng dengan menggunakan 10 mobil transportasi. Sesampainya di buper Karanggeneng, para siswa langsung melakukan kegiatan yang telah disusun oleh panitia mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.30. Banyak kegiatan yang mengasah kemandirian dan rasa pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Siswa dituntut untuk mandiri dengan cara mendirikan tenda dengan bekerja berkelompok dengan temannya.
Selesai sholat ashar, siswa kelas 2 dan kelas 3 yang merupakan pramuka siaga kembali ke rumah masing-masing karena siswa kelas 2 dan kelas 3 baru dikenalkan dengan yang namanya perkemahan akan tetapi tidak menginap. Sedangkan kelas 4 sampai kelas 6 tetap di buper untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Bara api semakin membara. Upacara penyalaan api unggun begitu khidmat dengan dipimpin ooleh Mr. Topo. Pembacaan Dasa Darma Pramuka dan Sekapur Sirih semakin menambah kecintaan para siswa dengan yang namanya Pramuka.
Malampun berlalu dengan segenap acara yang sudah terlaksana. Mentari pagi telah menyambut siswa Daqu untuk kembali bersenang-senang sembari menuntut ilmu dengan melaksanakan kegiatan Outbound yang dipimpin langsung oleh kakak pelatih Pramuka. Berbagai macam permainan yang mengasah pikiran dan tenaga para siswa, seperti bagaimana membuat botol yang berlubang begitu banyak harus bisa terisi penuh oleh air. Siswa dituntut harus kompak dalam kerja kelompok. Ada lagi permainan yang mengasah tenaga dan keseimbangan siswa yaitu jembatan manusia. Yang dimana kekuatan tangan masing-masing siswa harus kuat untuk menopang badan teman yang ada di atasnya. Dan masih banyak lagi permainan yang dilakukan oleh para siswa.
Sampai pada akhirnya, seluruh rangkaian kegiatan pramuka telah usai. Selepas sholat jumat, para siswa Daqu mengakhiri kegiatannya. Dengan rasa syukur upacara penutupan dipimpin langsung oleh kakak pelatih pramuka sekaligus salah satu guru Daqu yaitu kak Naila. Kak Naila berpesan agar setelah kegiatan pramuka para siswa bisa lebih mandiri dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dan juga pantang meyerah dalam menghadapi masalah apapun. Dan tak lupa harus berdoa pada Alloh SWT karena semuanya akan lebih mudah jika kita selalu meminta pertolongan pada Yang Maha Kuasa. Semoga kegiatan Daqu Camp selanjutnya bisa terlaksana dengan lancar penuh keberkahan dan penuh manfaat untuk setiap siswa yang melaksanakan.
Salam Pramuka!