Museum yang terletak di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam ini merekam perjalanan sejarah di Provinsi paling Selatan di Pulau Sumatera ini. Di Museum ini juga ditampilkan pernak-pernik aksesoris dari dua kelompok adat yang dominan di Lampung, yaitu Sei Bathin (Peminggir) dan Pepadun.
“Kami ingin memberik wawasan kepada para santri agar bisa lebih mengenali sejarah kota Lampung” ujar Ustadz Mulyanto, pengasuh Pesantren Daqu Lampung.
Para santri tingkat SMP yang mengikuti kegiatan ini pun mengaku senang dan mendapat banyak pengetahuan baru akan sejarah dan perkembangan kota Lampung. Mereka juga tidak melewatkan kunjungan ini untuk bertanya dan melakukan dialog kepada para pemandu terkait hal yang mereka baru dengar dan lihat.
“Alhamdulillah anak-anak merasa senang dan nyaman dengan kegiatan ini. Mereka juga banyak bertanya akan sejarah kota Lampung” ujar ustadz Toni yang juga Kepala Sekolah SMP Daqu Lampung.