Ustadz Maaher At-Thuwailibi dikabarkan meninggal dunia pada Senin malam (8/2/21) pukul 19.00 WIB. Sesuai permintaan keluarga, Ustadz Maaher dikebumikan di komplek pemakaman Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Putra Ketapang, Tangerang (9/2/21). Makam beliau pun bersanding dengan makam Syekh Ali Jaber. KH Yusuf Mansur juga turut mengiringi perjalanan jenazah sampai ke tempat peristirahatan.
Jenazah tiba di lokasi pada pukul 10.52 WIB dan langsung disholatkan di masjid An-Nabawi yang diimami langsung oleh Kyai Yusuf Mansur. Pemakaman berlangsung dengan khidmat dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat, asatidz Daarul Qur’an, serta media untuk menghindari kerumunan sekaligus bentuk penerapan protokol kesehatan.
Di mata Kyai Yusuf Mansur, Ustadz Maaher dikenal sebagai pribadi yang ceria dan juga dermawan. “Almarhum nih dermawan, hidupnya susah… kaga punya rumah, ngontrak dia. Tapi kalo sama duit tuh, ringan gitu. Jualan apa aja berani tekor asal bisa bagi-bagi sama orang. Masya Allah itu,” ujarnya saat ditemui oleh wartawan setelah proses pemakaman.
Salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah adalah membicarakan kebaikan saudara kita yang wafat. Terkait hal itu, Kyai Yusuf Mansur juga berpesan pada masyarakat. “Jangan lupa temen-temen semua diingetin. Inget, kebaikan,” tegasnya.
Ustadz Maaher adalah salah satu pendakwah ulung di Indonesia. Semangatnya dalam berdakwah juga diapresiasi oleh Pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, KH Ahmad Jamil.
“Siapa lagi yang perkataannya lebih indah kecuali mereka yang berdakwah di jalan Allah, kemudian beramal sholeh, kemudian mengatakan, ‘aku termasuk orang-orang yang berserah diri kepada Allah,” ujar Kyai Jamil menjelaskan bagaimana keutamaan seorang pendakwah, mengutip Qur’an Surat Fushilat ayat 33.
Pemakaman yang dilakukan di Pesantren Daqu, kata Kyai Jamil, sekaligus bentuk mempererat sillaturrahmi keluarga besar Daarul Qur’an dengan keluarga almarhum Ustadz Maaher.