Senin, 7 Januari 2018, mengawali kegiatan pertama belajar mengajar setelah liburan tengah semester, Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kedatangan tamu istimewa. Mereka adalah, pendiri pesantren Ar-Royah, Syeikh Muhammad Ibrohim Alhaidan Imam Masjid Qosim serta Syeikh Shulthon Bin Nashir. Selain untum bersilaturahim kepada pengurus dan assatidz Daarul Qur’an, para Masyaikh ini juga menyempatkan memberikan nasihat kepada para santri.
Kedatangan para masyaikh ini disambut langsung oleh Ketua Daarul Qur’an ustaz Anwar Sani serta para assatidz lainnya. Dengan mobil golf ketiganya diajak berkeliling areal pesantren untuk melihat aktivitas santri serta fasilitas yang ada di pesantren.
Setelah shalat dzuhur, dihadapan para santri, para masyaikh memberikan tausiyah untuk para santri. Syeikh Dr. Muhammad Ibrohin Alhaidan mengatakan majelis terbaik untuk berkumpul adalah majelis Alquran, bersama para penghafal Alquran. Majelis penghafal Alquran adalah pembuka hidayah bagi banyak kalangan, majelis yang bisa meningkatkan semangat keislaman seorang muslim.
Beliau mengutip surah Fathir ayat 29 yang berarti, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”
Sementara itu Syeikh Muhammad At Turki menyatakan rasa bangganya terhadap para santri yang sejak dini sudah mau bekerja keras menghafal Alquran menurutnya Alquran akan menerangi siapa saja yang bersamanya, bahkan mereka yang berada di sekitar penghafal Quran pun akan mendapatkan cahaya.
Adapun Syeikh Shulthon Bin Nashir menjelaskan menghafal Alquran adalah nikmat terbaik yang tidak bisa dibandingkan nikmat lainnya. Para penghafal Quran akan selalu berada dalam kebaikan yang akan menyempurnakan pahala menghafal Quran sekaligus memberikan tambahan kebaikan-kebaikan di dunia dan di akhirat.