Momen Haru di Pembekalan dan Pelepasan Angkatan Tujuh Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu

0
286

Setelah rentetan acara dilakasakan oleh para santri kelas akhir Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Muadalah mulai Fathul Kutub, Amaliyah Tadris hingga wisuda purna, akhirnya tibalah pada acara terakhir yaitu Pembekalan dan Pelepasan. Acara berlangsung pada 20 juni 2022 yang dilaksanakan digedung Ad-Duha, Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Kab. Bogor.

Acara dihadiri oleh pengasuh pesantren, Ustadz Sholeh Nurdin. Juga beberapa asatidz seperti Ustadz Asep Supriatna selaku Kepala Pengasuhan dan staf pengasuhan Ustadz Andri Saputra.

Acara ini sekaligus pemberian pelakat dan pembagian tempat pengabdian pada para santri. Pada penempatan pengabdian ini, santri akhir Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu tersebar ke berbagai cabang Pesantren Daqu. Di anataranya Pesantren Daqu Lampung, Jambi, Wanayasa (Purwakarta), Semarang hingga Shigor Putra.

Ustadz Andri Saputra memebacakan pembagian santri pengabdian tersebut. Tepuk tangan meriah pun bergema sebab pembagian ini sangat dirahasiakan sehingga tidak ada satupun santri yang tahu mereka akan mengabdi di mana. Dengan begitu mereka harus mempersiapkan segala aspek hingga berangkat ke tempat pengabdian masing-masing.

Aacara berlanjut ke pembagian palakat pada perwakilan santri. Setelah itu pesan dan kesan dari para santri dibacakan, diwakili oleh ketua angkatan mereka, Aulia Hakim.

“Banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan selama kami belajar di sini. Pahit manis kami sudah lalui semuanya dengan ikhlas dan sabar. Kami ingin berpesan kepada para asatidz agar jangan pernah berhenti untuk selalu memberi nasihat kepada kami. Karena tanpa adanya nasihat dari kalian hidup kita seperti perahu yang hilang arah.

“Dan kami sangat berterima kasih kepada para asatidz karena sudah sangat tabah dan ikhlas selama ini dalam mendidik kami dari pertama kami masih terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an hingga kini kita sudah mengetahui hukum-hukum bacaan yang ada di dalam Al-Qur’an,” ungkap Hakim.

Setelah itu, giliran Ustadz Sholeh Nurdin memberikan nasihat untuk para santri. Dalam pesannya, beliau mengingatkan para santri untuk senantiasa berbaur dengan masyarakat, teman di perkuliahan maupun kelak rekan kerjanya. Pesan tersebut meliputi bagaimana menjaga pergaulan hingga akhlak dalam bergaul.

“Jika kalian sudah berada di luar jagalah selalu almamater Daarul Qur’an karena itu adalah cerminan katika kalian, stempel kalian adalah Daarul Qur’an. Jadi jika kalian bersikap jelek atau semena-mena di luar akan mencoret juga nama besar keluarga Daarul Qur’an.

“Sebaliknya, jika kalian di luar berpretasi dan membanggakan seperti Ustadz Khidman Faqih dan Ustadz Ilyas ini, itu juga akan menjadi kebanggan tersendiri untuk pesantren dan para asatidz,” tutur Ustadz Soleh.

Beliau melanjutkan, “Dan sejauh apapun kalian pergi tetaplah kembali ke tempat kalian berjuang dulu. Jika kalian sudah sukses, sudah ada yang di Yaman, Turki, Mekkah, Madinah, dan lainnya, janganlah kalian pernah segan dan ragu untuk main ke pesantren. Karena bagaimanapun tempat ini adalah awal mula perjalanan kalian.”

Acara pelepasan ini diakhiri dengan foto bersama sebelum status mereka berubah menjadi ustaz pengabdian.

Oleh: Nur Taufik Al Ghifari, Santri Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu Kelas 6 (12 SMA).