Sebanyak 150 mahasiswa mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau PKKMB STMIK AB (Antar Bangsa) secara virtual yang ditayangkan di Youtube Channel Antarbangsa, Sabtu (19/9/2020). Sesuai namanya, acara itu juga bagian dari orientasi pengenalan kampus untuk mahasiswa baru.
Semasa pandemi, kegiatan pendidikan memang banyak dilaksanakan secara virtual, hal itu sesuai arahan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Pak Nadiem sekaligus jadi tamu spesial di acara tersebut. Lewat sebuah video, ia menyampaikan pesan pada seluruh mahasiswa baru STMIK AB.
“Pembelajaran daring harus diadaptasikan. Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreatifitas dan Inovasi dari semua pihak” bukanya.
“Pendidikan harusnya berpusat pada kemerdekaan dan kemandirian belajar untuk mendapat nilai hidup yang berguna bagi keluarga, masayarakat dan bangsa” lanjutnya sekaligus mendorong adanya inovasi di setiap sektor pendidikan. “Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Untuk bisa berkarya dimanapun tempat kita berada, bukan hanya kuliah untuk bekerja” pesannya untuk seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia.
Acara makin spesial dengan hadirnya jajaran pimpinan Daarul Qur’an. Mulai Kepala Direkotorat Pendidikan, Ustadz Ahmad Jamil, Ketua STMIK AB, Ustadz Tarmizi serta Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur. Mereka berharap kampus IT nya Daarul Qur’an ini bisa jadi garda terdepan pengembangan teknologi demi kemajuan agama, bangsa dan negara.
Harapan besarnya, semua mahasiswa STMIK bisa menjadi orang “besar”. Ustadz Tarmizi menyampaikan 3 pesan untuk memperoleh semua tujuan itu. Setiap mahasiswa harus punya mimpi menjadi besar, visi STMIK yang visioner harus diresapi secara mendalam serta ikut porogram Simpul Daqu sebagai pengembangan keahlian mereka dalam berbisnis. “Saat anda masuk STMIK AB berarti anda masuk dari bagian dream 5 benua, dreamnya Daarul Qur’an”, pesannya.
Harapan itu beriringan dengan spesialisasi mereka dalam bidang IT. Sebagaimana yang kita tau, seluruh sektor saat ini berintegrasi dengan IT. Hal itu yang diungkapkan Ustadz Jamil, seraya mengutip tafsir kata dalam Al-Qur’an yakni “Sulthon” yang dapat diartikan sebagai pengusaan bidang teknologi.
“Dulu orang ga berfiikir bakal ada acara kayak begini. Lalu teknologi berkembang. Daqu hadir dengan STMIK AB nya sebagai bagian dari sejarah perkembangan teknologi. Kita ingin menjadi bagian dari solusi. Kita harus jadi pemain, kita harus jadi aktor” terangnya.
Semangat mahasiswa baru makin membara karena motivasi dari sang guru besar, KH Yusuf Mansur. UYM, sapaan akrabnya, terus mendorong agar semua mahasiwa memiliki mindset pengusaha dan pemimpin yang skalanya global. Dengan dua keahlian tersebut, Insya Allah Dream 5 Benua itu bisa terwujud.
“Eksekusinya satu demi satu bisa tersusun, terprogram dan terkurikulum. Sampai akhirnya semua bisa menjelma menjadi besar di industri IT termasuk di dunia kepemimpinan. Masjid, mushola, majelis taklim, yang bahkan tingkatnya raya, kota, provinsi bahkan Indonesia. Yuk kita menuju kepada pengusaha, pedagang pebisnis yang kelasnya global. Nanti juga ke kepemimpinan. Minimal kita ubah dulu mindset kita, kita bikin tahapan-tahapan yang jelas dan masuk akal, hingga terus sampai akhir hayat kita” terangnya.
Semangat itu, kata beliau, juga harus didorong dengan ketaatan kita pada Allah SWT. “Bahagialah yang masuk STMIK AB. Ada alumni kita yang penghasilannya ratusan juta rupiah, beli rumah cash, punya tanah, berkeluarga. Ekonomi saat pandemi malah naik. Secara ini kan bisa disistemin. Masa cuma berlaku buat satu atau dua person aja. Orang tuhannya adalah tuhan semua kok. Kalo gitu kan ada yang salah sama kita-kita juga gitu loh. Pokoknya ikutin aja, Insya Allah lah, jadi (orang besar) udah. Mudah-mudahan tahun ke dua bisa ngumrohin orang, tahun ke tiga beliin rumah buat diri sendiri dan orangtua” harapnya pada seluruh mahasiswa STMIK AB yang istiqomah ikut kapal besar Daarul Qur’an yang siap berlayar hingga ke seantero bumi.
Dan alumni yang diceritakan beliau, salah satunya adalah Apap Andriana. Ia tinggal di Melbourne, Australia, bersama sang istri. Alumni tahun 2019 ini bekerja di salah satu perusahaan penyedia daging halal dan juga memiliki bisnis makanan ringan.
Pada seluruh mahasiswa baru STMIK AB ia berpesan, “Banyak anak-anak Indonesia yang belum punya kesempatan seperti anda. Gunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Jadilah mahasiswa yang aktif, kreatif. Jadilah mahasiswa yang aktif di semua organisasi. Karena negara kita tercinta ini memerlukan mahasiswa-mahasiswa yang membawa kemajuan dan perubahan. Dan jadilah anda bagian di dalamnya.”