Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara agraris. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki daerah pertanian yang sangat luas. Indonesia bahkan pernah menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia dengan program swasembada pangannya. Namun, luasnya lahan pertanian di Indonesia tidak diimbangi oleh minat dari para remaja zaman sekarang.
Nah, santri zaman now haruslah menjadi santri multitalent di berbagai bidang, seperti yang ditunjukkan oleh para santri I’daad Daarul Qur’an, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. Pada Ahad(23/9), para santri melakukan penanaman benih kacang panjang di area perkebunan Daqu Agrotechno.
Dengan arahan dari pak Husin selalu Penanggung Jawab Daqu Agrotechno, para santri menyimak tata cara menanam benih dengan antusias. Lahan seluas 500 meter dijadikan tempat untuk para santri menanam benih kacang panjang yang telah disediakan. Selama 60 sampai 70 hari kedepan, para santri akan dibimbing khusus oleh para petani dalam merawat serta menjaga kebun kacang panjang yg telah mereka tanam, contoh seperti cara membuat pestisida dari bahan alami, dan lain sebagainya.
Menurut Pak Husin, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan para santri terhadap produk-produk pertanian sejak dini.
“Sebab potensi dari pertanian kita ini sangatlah banyak, apalagi juga dibarengi dengan tenaga kerja serta sistem pemasaran yang baik.” ujar Pak Husin.
Selain kacang panjang, banyak komoditas pangan yang juga ditanam di lahan Daqu Agrotechno ini, seperti padi, kol, wortel, kubis, pakcoi, dan sawi putih. Tak hanya itu, kawasan Daqu Agrotechno yang memiliki luas sekitar 9 hektar ini juga memiliki kawasan peternakan kambing.
oleh: Kasyfi Bahrum