Satu lagi santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang berhasil mengkhatamkan hafalan Qur’an. Dia adalah Zufar Rafi Arkana. Santri kelas 10 asal Balikpapan ini resmi menyandang gelar Hafizh Qur’an setelah melaksanakan seremoni Khotmil Qur’an, Jum’at (13/12) di wilayah pohon jamblang, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang. Kebahagiannya bertambah dengan hadirnya ibunda tercinta. Ya, hari itu adalah harinya Zufar.
Zufar nampak tegang ketika berhadapan dengan Ustadz Ribhiansyah, pembimbingnya di halaqoh tahfizh. Kawan-kawan satu halaqohnya juga berkumpul mengelilingi Zufar. Sang bunda yang ia nanti kedatangannya duduk di berdampingan dengannya. Zufar pun mulai membacakan surat demi surat, ayat demi ayat.
Suara indahnya membuat syahdu suasana. Sang bunda tertunduk menghayati. Ustadz Ribhiansyah tekun menyimak bacaan Zufar. Hingga sampai di ujung bacaan Al-Qur’annya Zufar meneteskan air mata. Tangis bahagia ia luapkan di hadapan ibunda tercinta. Setelah selesai membaca do’a Khotmil Qur’an ibunda Zufar memeluk dan mencium dirinya dengan penuh haru. Syafa’at dari seorang anak yang menghafal Al-Qur’an Insya Allah kelak dirasakan kedua orangtua Zufar.
Bukan tanpa alasan Ibunda Zufar hadir di acara tersebut. Erna Elvi, sang bunda, mengaku rela terbang dari Balikpapan demi anak tercinta. “Ga bisa ngomong deh ini. Banyak-banyak bersyukur aja, Alhamdulillah”, ungkapnya. Zufar merupakan lulusan sebuah pesantren ketika duduk di bangku SMP. Yang membuat sang ibu gembira adalah masuknya Zufar ke pesantren lagi merupakan kemuannya Sendiri. “Sayang kalau ga diterusin”, ujar ibunda Zufar.
Tak ada kiat khusus yang Zufar lakukan. Meluangkan waktu untuk memuroja’ah hafalan adalah hal yang biasa ia lakukan. Namun, satu hal yang jadi rahasia Zufar. Keberhasilannya terbuka dari sebuah kunci yakni ridho orangtua. “Sering-sering nyenengin orangtua”, ujar Zufar. Menelefon ibu atau ayah rutin Zufar lakukan di akhir pekan. “Meskipun jauh, lewat suara, tapi aduh, seneng banget”, ungkap sang bunda.
Bagi Zufar do’a orangtua adalah yang utama. Hal tersebut juga diamini sang bunda. “Buat para orangtua sering-sering doain anaknya walaupun deket. Terus yang positif-positif aja bawaannya”, pesan ibunda Zufar untuk para orangtua. ”Keinginan anak jangan ditekan. Keinginan orangtua jangan dipaksakan. Kalau emang positif kemauan anak didukung”, tambah beliau. Ibunda Zufar berharap anaknya istiqomah menjaga hafalannya. “Buat bekal dia sama orangtuanya di akhirat”, tukas beliau.