Rabu (2/11) tepatnya ba’da shalat maghrib, Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Tangerang kembali kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah cicit dari Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, bernama Syeikh Ahmad Rouhi Al-Jaelani.
Kunjungan ke Indonesia ini bukan kunjungan biasa. Sebagaimana beliau ceritakan, kakek buyutnya berpesan untuk datang ke negeri di mana Islam berkembang. Ia pun berkelana hingga akhirnya menjejak kaki di Indonesia.
Di Indonesia, beliau menyempatkan berkunjung ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang atas undangan Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil.
Di hadapan santri beliau berpesan tiga hal. Pertama, untuk senantiasa bersyukur dan berterimakasih pada orang-orang yang ada disekitar kita.
“Orang yang tidak tau terima kasih pada sesama manusia maka tidak akan tahu terima kasih pada Allah SWT,” ungkap Syekh Ahmad.
Kedua, bahwa Allah menciptakan Rasulullah SAW untuk menjadi wujud rahmat bagi alam semesta beserta isinya. Beliau berpesan pada para santri agar senantiasa bershalawat dan meneladani Rasulullah SAW.
Ketiga, pelajarilah Bahasa Arab yang merupakan bahasa yang dimuliakan. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, bahasa Rasulullah SAW dan bahasa penghuni surga. Syaikh Ahmad berpesan para santri untuk mempelajari Bahasa Arab agar mempermudah santri dalam menghafal dan mengkaji Al-Qur’an.
Disampaikan pula kepada santri dua buah hadits, yang pertama berbunyi: ‘Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya,” (HR. Tirmidzi).
Syekh Ahmad menyampaikan, hadits ini menjadi motivasi dan mengingatkan para santri betapa besarnya berkah Al-Qur’an.
Hadits yang kedua yang disampaikan yakni tentang syafaat Al-Qur’an. Dalam sebuah hadits dikatakan, salah satu berkah Al-Qur’an, kata Syekh Ahmad, di akhirat kelak orang-orang yang menghafalkannya bisa menyelamatkan 70 orang yang dikehendaki dari siksa api neraka.
Penulis: Ibrahim Varkan, Santri Pesantren Daqu Tangerang, Kelas 11.