Pesan Habib Alwi bin Musthofa Alaydrus di Tabligh Akbar Muharram: Senantiasa Muhasabah Diri

0
308

Menyambut Tahun Baru 1444 Hijriyah, Pesantren Tahfizh Daarul Quran Tangerang merayakan dengan menggelar Tabligh Akbar bersama Habib Alwi bin Musthofa Alaydrus, Jum’at (5/8). Acara digelar di lapangan futsal Pesantren Daqu Tangerang, bakda pelaksanaan Sholat Isya berjama’ah. Acara juga dihadiri Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil.  

Dalam dauroh tersebut, Habib Alwi bercerita kembali tentang sejarah Tahun Hijriyah yang dimulai saat perjalanan hijrah Rasulullah SAW bersama para sahabat dari Makkah menuju Madinah. Jika dikutip, arti Hijrah secara istilah adalah berpindah dari sesuatu yang tidak baik menjadi baik. Sebuah pertanyaan pun muncul: Apakah Rasul bersama para sahabat berhijrah karena Kota Makkah itu tidak baik?

“Tidak, jangan sampai berpikir seperti itu!” tegas Habib Alwi. Beliau menjelaskan, Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Baqarah: 218).

Habib Alwi menuturkan, Kota Makah bukan tempat yang salah, apalagi Allah SWT pun menurunkan wahyu pertama juga di Kota tersebut. Namun, kafir Quraisy yang terkenal ngeyel membuat Rasul harus menentukan langkah besar dengan berhijrah demi perkembangan Islam yang lebih pesat.

Habib Alwi kemudian menceritakan dua sahabat Rasulullah SAW yang sekaligus Khulafur Rasyidin, yakni Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar As-Shiddiq. Keduanya setia bersama Rasul dalam perjalanan hijrah tanpa memikirkan ancaman yang akan datang. Tak hanya itu, seluruh harta keduanya direlakan untuk kepentingan Islam ini.

Dari kisah tersebut, Habib alwi mengajak para santri, hadirin, serta seluruh umat muslim untuk bermuhasabah diri. “Coba kita selalu bertanya, Bisakah kita melanjutkan estafet perjuangan Rasulullah? Apakah kita layak menjadi kaumnya Rasulullah?“ tukas Habib Alwi.

“Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW sendiri yang akan berjaga di depan pintu neraka untuk bersujud kepada Allah, memohon keringanan, jikalau ada pengikutnya yang akan dimasukkan ke neraka. Begitulah pengorbanan seorang Rasul pada umatnya yang harus menjadi motivasi agar kita senantiasa beriman dan bertaqwa pada Allah SWT,” tutur Habib Alwi menutup pesannya malam itu.

Penulis: Farid Adnan, Santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Kelas 12