Pesantren Daqu Tangerang menggelar “Award Trophy and Charactar Appreciation”sebagai evaluasi usai pelaksanaan UAS semester ganjil.
Acara dilaksanakan di Masjid Nabawi, Pesantren Daqu Tangerang, Sabtu (14/1/2023). Acara diikuti seluruh santri tingkat SMP dan SMA.
Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan Kepala Sekolah SMA, Ustadz Hermawan.
Ia berpesan pada para santri dengan menyampaikan pesan Iman Syafii tentang syarat menuntut ilmu.
Syarat tersebut antara lain bersungguh-sungguh, rajin, sabar, butuh biaya, serius tapi santai, serta dengan harapan menjadi lebih baik.
Ustadz Hermawan menggarisbawahi syarat rajin dan membutuhkan biaya.
“Kalau masalah pinter bisa dilatih, kalo rajin masalah akhlak,” ujarnya.
Selain itu, akhlak yang dibentuk di pondok juga harus dilakukan kala sedang di rumah. Dengan begitu, orang tua merasa bangga atas pengorbanannya.
Ustadz Hermawan juga menekankan untuk mengejar nilai-nilai yang masih di bawah standar sekolah.
Sambutan kedua disampaikan Pengasuh Pesantren Daqu Tangerang, KH Syaiful Bahri.
Ia berkisah bagaimana perjuangan para sahabat Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu.
Sahabat tersebut di antaranya Robiah bin Abi Abdurrahman, guru Imam Malik, yang harus jual genting rumah untuk belajar.
Selanjutnya ada Su’bah bin Al-Hadad. Ia pernah berkata, “siapa yang belajar hadits, maka dia akan kehilangan banyak hartanya.”
Karena itu, bersambung dengan pesan Imam Syafii tadi, menuntut ilmu harus dengan pengorbanan.
Selain kedua sahabat tadi, ada juga Ishaq bin Ruhawai yang menikahi janda karena punya banyak buku manhaj syafi’i peninggalan mendiang suaminya.
Sahabat Ishaq menikahi sang janda karena ingin sekali membaca buku-buku tersebut.
Kyai Syaiful pun berpesan, dalam acara ini akan muncul kekecewaan karena kita merasa sudah belajar sungguh-sungguh namun tidak mendapat prestasi yang diinginkan.
Namun, santri harus tetap husnudzan terhadap keputusan Allah SWT tersebut.
“Rasa kecewa pasti ada. Ayok kita olah kekecewaan kita menjadi husnudzan supaya mendapat berkah dari Allah SWT,” kata Kyai Syaiful.
“Kalau kalian belum mendapat piala di sini, masih banyak prestasi yg bisa diraih di bidang lain,” lanjutnya.
Setelah sambutan Kyai Syaiful, acara ditutup doa dan dilanjut pemberian piala dan sertifikat pada santri berpeestasi.
Acara berlangsung meriah. Sorak sorai santri tak terelakkan kala nama-nama persih peringkat 1 hingga 3 tiap kelas dipanggil.
Penghargaan ini diberikan pada setiap santri berprestasi peringkat 1 sampai 3 di setiap kelas, mulai kelas 7 SMP hingga 12 SMA.
Selain itu, ada juga penghargaan juara umum di setiap jenjang. Khusus SMA, tiap jenjang terdapat 2 juara umum, yakni dari peminatan IPA dan IPS.
Di tingkat SMP, total 21 piala dibagikan. Sementara di tingkat SMA, ada 27 piala dihadiahkan pada para santri berprestasi.