Amril Malinsati (50) Mudir Pesantren Subulus Salam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengumbar pandangan ke segala penjuru Pondok Pesantren Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang. BIbirnya berkali-kali melafalkan Subhanallah dan Masya Allah, tatkala mengagumi pemandangan di hadapannya.
“Saya sangat senang melihat anak-anak kecil dengan penuh semangat dan kesadaran sendiri, mau menghafal Al Qur’an,” ujar Amril usai mengikuti penutupan Konferensi Internasional Tahfidz Qur’an III di Ponpes Daarul Qur’an Tangerang.
Ia juga mengagumi fasilitas dan metode pengajaran disampaikan para Assatidz. ‘’Saya sangat ingin belajar dari Daarul Qur’an baik dalam mengelola pesantren maupun pola pengajaran kepada anak-anak,’’ katanya.
Hal ini diamini oleh Dr. Masyhur Afandi (48) Mudir dari Ponpes Ulul Albab, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia mengakui yang diberikan oleh Daarul Qur’an terhadap peserta konferensi sangat luar biasa.
“Selain itu yang menarik adalah pemanfaatan multimedia sebagai proses untuk mengajar tahfidz kepada anak-anak” ujarnya.
Sementara itu Ustad Hartanto Saryono (45) mengatakan pelaksanaan konferensi ini adalah yang sangat luar biasa dibanding pelaksanaan konferensi-konferensi sebelumnya yang pernah ia ikuti.
“Apresiasi saya berikan kepada panitia yang mengatur acara ini dengan baik. Jadwal acara yang tepat waktu serta penyambutan kepada peserta juga sangat baik,” ujar pengasuh Rumah Tajwid, Depok.
Ke depannya, ia berharap Daarul Qur’an jadi lembaga yang besar dan membesarkan lembaga lainnya serta terus membawa dan menyebarkan kebaikan kepada masyarakat.