Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Kerjasama Dengan 3 Perguruan Tinggi Sudan

0
20
 
Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an menjalin kerjasama dengan 3 perguruan tinggi Islam di Sudan. Kerjasama ini meliputi pemberian beasiswa kepada santri Daarul Qur’an yang berprestasi 
 
“Sudan kita pilih sebagai destinasi mengingat beberapa negara di timur tengah dan afrika seperti Syria dan Mesir tengah terjadi konflik yang menyebabkan kita tidak masuk kesana” ujar Ustadz Ahmad Jameel. “Dan Sudan dalam peta dunia pendidikan juga tidak kalah dengan Mesir dan Arab Saudi”. 
 
Perguruan Islam di Sudan di pilih karena sejumlah alasan seperti memiliki kelebihan khusus seperti penggunaan bahasa Arab fushah (resmi) yang menjadi rujukan dalam pembelajaran bahasa Arab. Selain itu Sudan juga dikenal yang menjaga penggunaan Qiraah Sab’ah. Tersedianya banyak beasiswa juga menjadikan Sudan menjadi destinasi para pelajar yang ingin mempelajari Islam. 
 
“Maka itu meski Sudan didera dengan isu-isu seperti masalah keamanan dan perang saudara namun tidak mengurangi minat para pencari ilmu karena keunikannya tersebut” ujar ustadz Jameel yang juga Pimpinan Harian Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. 
 
Cara belajar di Sudan, ujar ustadz Jameel, juga unik dan masih sangat tradisional. Banyak para santri yang  setelah menghafal di pagi atau siang hari langsung menuliskannya pada malam hari. Bahkan masih ada yang menulisnya di atas sabak. 
 
“Sabak yang digunakan seperti kayu batu nisan. Jadi mereka menuliskannya di lembar-lembar kayu tersebut” ujar Ustadz Jameel. 
 
Tiga Universitas Ternama 
 
Jami’ah Al-Quranul Karim, International University Afrika (IUA) dan Omdurman Islamic University adalah tiga perguruan tinggi yang telah menandatangi kerjasama dengan Daarul Qur’an. 
 
Ketiga perguruan tinggi tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Jami’ah Al-Quranul Karim adalah Perguruan Tinggi yang fokus mempelajari Al-Qur’an. Lalu International University Afrika (IUA) dan Omdurman Islamic University adalah semacam UIN di Indonesia yang memiliki keunggualan dalam ilmu-ilmu keislaman. 
 
Kerjasama tersebut meliputi pemberian beasiswa kepada para santri Daarul Qur’an. Setiap tahunnya puluhan santri Daarul Qur’an akan mendapat beasiswa untuk menempuh studi S1 sampai dengan S3. 
 
Tidak hanya beasiswa kerjasama dengan University of Africa Daarul Qur’an juga mendapat  kesempatan mu’adalah (ujian persamaan international) untuk tingkat SMA Di Daqu dengan  soal dan pengawas Dari Sudan langsung. Nantinya santri yang lulus tes  ini Akan mendapat ksempatan belajar Di semua perguruan tinggi di Sudan dan beberapa perguruan tinggi ternama Di Jazirah Arab dan  Di Malaysia
 
“Dalam kesempatan tersebut kita juga menggalang komitmen kepada mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Sudan untuk mengabdi di Daarul Qur’an sekembalinya ke Indonesia” 
 

Tak Asing Dengan Daarul Qur’an 
 
“Alhamdulillah ternyata nama Daarul Qur’an sudah tidak asing lagi disana” ujar Ustadz Jameel. Ia mengisahkan saat berkunjung ke Jamiah al-Quranul Karim ketika mengenalkan maksud kedatangan ternyata sang rektor mengaku sudah kenal dengan Daarul Qur’an dan Ustad Yusuf Mansur. 
 
“Beliau hadir dalam konferensi tahfidz Internasional, dimana Ustadz Yusuf menjadi salah satu pembicaranya” 
 
“Beliau terkesan bagaimana Indonesia yang sejatinya sangat jauh dari tempat Al-Qur’an diturunkan ternyata banyak memiliki para penghafal Qur’an dan beliau juga tertarik dengan metode rumah tahfidz yang digerakkan oleh Daarul Qur’an”