Pandemi masih berlangsung, kegiatan sekolah pun masih terbatas. Salah satunya acara paling sakral bagi para siswa sekolah, yakni Wisuda Purna.
Itu juga yang dirasakan para siswa SD Daquschool Tangerang. Mereka melaksanakan wisuda dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah kehadiran pun dibatasi. Sehingga tak semua keluarga tercinta bisa hadir di hari spesial mereka.
Tahun ini, SD Daquschool Ketapang resmi meluluskan generasi ke 9. Para siswa yang mengikuti wisuda tersebut berjumlah 33 orang.
Prosesi wisuda dilakukan di gedung kuliah Institut Daarul Qur’an, Jl. Cipondoh Makmur Raya, Cipondoh, Sabtu (12/6/2021). Para siswa hadir bersama kedua orangtua atau wali muridnya, dan tak boleh lebih dari itu. Mereka pun datang bertahap agar tak terjadi kerumunan. Di ruangan wisuda, mereka duduk berjarak antara satu dengan lainnya. Selain itu, tentunya handsanitizer dan thermogun disiapkan untuk memastikan kesehatan para peserta wisuda.
Selain para pimpinan SD Daquschool, hadir pula Pimpinan Direktorat Pendidkan Daarul Qur’an, KH Ahmad Jamil serta Pimpinan Direktorat Ekonomi Daarul Qur’an, Ustadz Tarmizi Ashidiq. Mereka didampingi oleh Kepala Biro Fullday, Dr. Mahfud Fauzi serta Kepala Sekolah SD Daquschool Ketapang, Miss Netty.
Lagu Indonesia Raya dan mars Daqu menjadi lantunan wajib untuk membuka acara. Setelah itu, para pimpinan bergantian memberikan sambutannya. Kyai Jamil menjadi yang pertama menyampaikan pesan-pesannya pada para wisudawan.
Dalam sambutannya itu Kyai Jamil mengatakan bahwa, Insya Allah, para siswa yang diwisuda sudah dipersiapkan untuk menatap masa depan dan menjadi generasi The Winner. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilupakan para siswa setelah lulus nanti, yakni Al-Qur’an.
Selain hafalan, mengamalkan isi Al-Qur’an juga tak boleh terlewat. “Kulit sapi sebab berteman dengan Qur’an, tiap hari diciumin, sebab jadi cover Qur’an. Keberkahan Qur’an dia kena juga. Beda lagi kalau berteman dengan sepatu dan bedug,” tutur Kyai Jamil mengumpamakan bagaimana Al-Qur’an mampu memberi keberkahan.
Beliau juga berpesan agar para siswa selalu merendahkan suara ketika berbicara pada orangtua, namun harus meletakkan setinggi-tingginya cita-cita yang ingin mereka gapai.
Miss Netty pun menyampaikan hal senada dengan Kyai Jamil kala dirinya memberi sambutan. Namun, ia menyapaikannya dengan gaya yang sedikit berbeda. Beberapa pantun menjadi cara ia menyampaikan tersebut. Riuh tepuk tangan pun membanjiri tiap kali pantun selesai dibacakan.
Smeentara itu, aspirasi para orangtua atau wali siswa pun turut disampaikan di atas panggung. Kali ini Bapak Hermanto, selaku wali siswa Ananda Syakira, yang mewakili dalam memberi sambutan.
Di awal ia turut mengapresiasi SD Daquschool Ketapang yang mampu membangun relasi yang bagus antara siswa, guru dan orangtua. Ia juga mengenang beberapa acara yang menjadi ajang mempererat hubungan tersebut.
Tak hanya itu, ia turut memberi pesan untuk pembelajaran di SD Daquschool. “Di kelas 1, 2, 3 diajarkan fundamental, yakni bagaimana caranya belajar. Kemudian baru nanti kelas 5 dan 6 di drill buat ujian,” terangnya. Menurutnya, cara ini efektif untuk memaksimalkan potensi anak-anak Indonesia.
Ustadz Tarmizi pun tak ketinggalan memberikan nasihat dan pesannya. Untuk para siswa, ia berpesan agar jangan ragu untuk mengafirmasi cita-cita. Ia mencontohkan kala Rasul SAW mengatakan bahwa Konstantinopel (sekarang Istanbul) akan ditaklukan oleh pasukan muslim. Ratusan tahun kemudian baru perkataan Rasul terwujud setelah Muhammad Al-Fatih berhasil merealisasi cita-cita itu.
Di akhir acara, momen haru terhampar kala para siswa memberikan persembahan spesial bagi para gurunya. Satu per satu mereka membacakan penggalan puisi. Beberapa anak naik ke atas panggung, sementara yang lainnya mempersembahkan dari tempat ia duduk. Tak ayal, beberapa guru pun terlihat menitikkan air mata.