Selasa, 3 September 2019, pesantren tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang kedatangan tamu dari Ma’had Tahfizh Al-Gontory dari Selangor, Malaysia. Kunjungan ini selain untuk silaturahim juga dalam rangka berdiskusi mengenai program tahfizh di Malaysia dan Indonesia. Ma’had Tahfizh Al-Gontory yang baru berdiri lima tahun lalu kini memiliki santriwati sebanyak 68 orang. Pesantren ini fokus pada tahfizh serta Bahasa Arab.
Pertemuan yang dilaksanakan di perpustakaan Daqu Putri tersebut membahas mengenai metode menghafal yang diterapkan pada seluruh santriwati, kiprah santri dalam kehidupan masyarakat serta apa motivasi santri dalam menghafal Alquran.
Acara tersebut berjalan dengan sangat meriah dengan antusisme para santriwati dari Malaysia tersebut.
Materi yang di sampaikan oleh Ustazah Afifatul Masrurah selaku ketua tahfizh Daqu Putri Cikarang,membius para santriwati asal jiran tersebut.
Sesi tanya jawab pun berjalan dengan penuh antusias dari santriwati asal jiran tersebut, terlontar pertanyaan dari salah satu santri Ma`had Tahfizh Al-gontory
”Ustazah afwan, saye nak tanye macem mana hafalan di otak kite boleh hilang?” Tanya Aliya santri tingkat 2 dengan logat melayunya yang sangat khas.
Sontak kami pun tertawa mendengar logat ia bicara yang seperti serial upin ipn tersebut. Usatazah Afifah pun menjawab pertanyaannya
“Penyebab hafalan hilang ada banyak faktornya, yang salah satunya adalah ketika kita masih sering melaksanakan perbuatan maksiat dan masih sibuk mementingkan urusan duniawi”
Tiga jam berlalu, acara pun diakhiri dengan penyerahan cendra mata dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur`an kepada Ma`had Tahfizh Arabic Al-Gontory dan sebaliknya dilanjutkan dengan sesi foto bersama.