Silaturrahim OSDAQU Dengan OPPD Tasikmalaya

0
36

“Ayo ngumpul !!!”, teriak seorang temanku yang sudah siap berikut barang-barang bawaannya. Sekitar pukul 00.30 WIB seluruh santri kelas XI diinstruksikan untuk berkumpul di aula Al-Maidah untuk melaksanakan absen sebelum berjalan menuju bus yang sudah menunggu di Green Lake City.

Bus akan segera berangkat menuju tujuan pertama yang sekaligus menjadi perjalanan pertama dan pembuka study tour OSDAQU 2020/2021. Diawali dengan doa bersama di dalam bus masing-masing, tidak lama kemudian bus langsung meluncur menuju tujuan pertama, yaitu Pondok Pesantren Daarussalam, Tasikmalaya, Rabu (5/2).

Dalam perjalanan menuju Tasikmalaya, tidak banyak hal yang kami lakukan di dalam bus. Hingga pada pukul 04.30 WIB, rombongan kami berhenti sejenak di sebuah rest area untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Usai melaksanakan shalat subuh berjamaah, perjalanan menuju Tasikmalaya kembali dilanjutkan.

Bus kami tiba di lokasi tujuan pertama pada pukul 11.00 WIB. Setibanya kami di sana, kami dijamu sedemikian rupa layaknya keluarga sendiri. Kami diberikan tempat menginap dan kami disuguhkan beragam makanan yang telah disiapkan oleh pengurus Pondok Pesantren Daarussalam, Tasikmalaya.

Selepas istirahat, shalat, dan makan siang, saya bersama teman-teman bergegas menuju qo’ah alias aula. Acara dibuka dengan sambutan oleh Pengasuh Pesantren Daarussalam, Tasikmalaya. Diselipkan pula acara penyerahan plakat sebagai kenang-kenangan dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kepada Pondok Pesantren Daarussalam, juga sebaliknya.

Pada sore hari, kami bermain futsal, voli, basket, dan sepak bola. Bermain sepak bola di lapangan rumput Pesantren Daarussalam ini menjadi kali pertama saya bermain bola di lapangan rumput.

Usai bermain sepak bola, saya melangkah menuju segerombolan orang yang tengah fighting silat antara santri Daarul Qur’an dengan santri Daarussalam. Wajar bila santri-santri disekelilingnya heboh menyaksikan dua orang fighter yang tengah bertarung hebat.

Tidak terasa waktu terus berjalan dan menjelang maghrib, semua yang memiliki aktivitas atau perkumpulan segera membubarkan diri untuk persiapan shalat maghrib. Kamar mandi dengan jumlah terbatas memaksa santri untuk bersabar dan mengantri untuk mandi. Membuat semua santri merasa bertanggungjawab untuk bisa menghemat waktu agar yang lain bisa kebagian mandi.

Usai shalat maghrib berjamaah, saya bersama teman-teman bersiap untuk sharing antara anggoota OSDAQU (Organisasi Santri Daarul Qur’an) dengan OPPD (Organisasi Pondok Pesantren Daarussalam) yang akan dilaksanakan setelah shalat isya’.

Setibanya kami di qo’ah, OSDAQU dan OPPD diberikan arahan untuk berkumpul per-bagian. Jadi, disana kami bisa sharing sistem kepengurusan antara pengurus OSDAQU dan OPPD. Begitu banyak ilmu yang kami dapatkan di Pondok Pesantren Daarussalam ini.

Kami duduk per-bagian masing-masing untuk berbincang-bincang. Setelah berbincang bersama bagian masing-masing, acara diakhiri dengan seri foto bersama dan salam-salaman.

Acara selesai. Saya bersama teman-teman kembali bersiap menuju tujuan berikutnya, yaitu pantai pengandaran. Tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada Pondok Pesantren Daarussalam, Tasikmalaya. Sekaligus tanggal 5 Februari 2020 ini menjadi tanggal spesial bagi kami.

Oleh : Syahda Aqila Syakir