Silaturrahim Pengurus NU Lampung ke Pesantren DaQu Ketapang

0
21

Obrolan santai Ustadz Anwar Sani, Ustadz Sukman Hermawan, dan Ustadz Mulyadi pada Senin (6/7) bersama 6 pengurus NU asal Lampung yang telah tiba di Pesantren DaQu Ketapang, beliau adalah KH. Jamaluddin sebagai Ketua Umum Pengurus NU Lampung, KH. Amirudin sebagai Ketua Pengurus MUI Kota Bandar Lampung, Dr. M. Nurwahidin sebagai Pengurus MUI Kota Bandar Lampung, Gus Iim, Ustadz Adhar Al-Mursyid, dan Ustadz Agus Faizal ini mengantarkan perbincangan yang hangat antara dua belah pihak.

“Bermula dari keresahan para pengurus Nahdlatul Ulama dalam mengangkat data diri para guru yang ada di Indonesia, khususnya guru-guru yang berlatarbelakang NU, maka dibuatlah sebuah wadah guna mengupdate data guru yang semakin bertambah.”, ujar KH. Jamaluddin membuka obrolan siang ini. “Keresahan kami bermula dari banyaknya guru-guru pesantren yang selama puluhan tahun hari-harinya hanya disibukkan dengan berbagai aktivitas di pesantren saja, tidak terlibat dalam sebuah organisasi tertentu.”, lanjutnya.

Menanggapi obrolan ini, Ustadz Sukman selaku deputi DaQu Group turut bicara menyampaikan opininya, “Betul sekali. Saya setuju. Banyak sekali guru-guru pesantren yang tidak dilirik oleh pemerintah, padahal mereka punya sisi yang begitu menonjol dengan loyalitasnya yang begitu tinggi dalam dunia pendidikan.” Berdasarkan paparan dari KH. Jamaluddin, bahwasanya dalam hal ini, guru-guru yang diberi kesempatan untuk bergabung bersama organisasi Persatuan Guru NU (PERGUNU) bukan hanya diperuntukkan bagi guru-guru yang mengajar di sekolah formal saja, namun juga untuk guru-guru non-formal, seperti guru-guru ngaji atau yang dikenal sebagai guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), guru Raudhatul Athfal (RA), hingga para dosen di lingkungan perguruan tinggi. “Kalau begitu, wadah seperti ini harusnya memang ada, sehingga para guru memiliki lingkaran sosial yang lebih meluas dari yang ada saat ini.”, ujar Ustadz Sukman menegaskan.

“Tujuan kami mendirikan PERGUNU ini adalah semoga kedepannya banyak guru-guru dari NU yang menjadi kader dalam pengurus menggantikan posisi yang saat ini diduduki oleh orang-orang nasionalis.”, ujar KH. Jamaluddin. “Juga untuk memudahkan pengkaderan tenaga pendidik yang didaftarkan ke Kemendikbud RI.”

Pada kesempatan ini, pengurus NU Lampung menyampaikan tujuannya untuk mengajak Pesantren DaQu dalam mendata para guru agar tergabung dalam PERGUNU. “Besar harapan kami untuk Daarul Qur’an agar bisa tergabung dalam data kami. Juga kami harap agar kunjungan silaturrahim hari ini bisa terus berjalan ke tahapan berikutnya.”