STMIK Antar Bangsa Gelar Wisuda Angkatan Ke-8

0
44

Tak terasa, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa sudah menelurkan generasi ke-8 nya. Para mahasiswa dan mahasiswi yang sudah menyelesaikan studinya itu diwisuda di Aula Kampus STMIK Antar Bangsa, kawasan CBD Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (13/12). Wisuda diikuti oleh 32 wisudawan yang digelar secara offline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pandemi yang melanda tak menghalangi semangat para mahasiswa dan mahasiswi untuk belajar hingga akhirnya lulus. Makin spesial karena perayaan ini juga disupport oleh Kementerian Pendidikan melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah 4, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd, dalam sambutannya mengaku bahagia dengan perkembangan STMIK Antar Bangsa. Kegigihan jajaran civitas akademika pun berbuah pengesahan secara hukum ijazah STMIK Antar Bangsa yang akan berguna bagi para lulusan.

Ia pun berpesan agar para wisudawan menggunakan betul ilmu yang didapat serta harus bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Ini sebagai entry point ketika anda mulai punya kesadaran untuk menentukan masa depan anda sendiri. Ilmu yang didapat dari STMIK Antar Bangsa betul-betul menjadi keyakinan untuk memecah setiap permasalahan,” tuturnya.  

Rasa bangga juga diutarakan KH Ahmad Jamil selaku Ketua Yayasan Bina Putra Putri Bangsa tempat Kampus IT-nya Daarul Qur’an ini bernaung. Kegigihan para wisudawan dalam belajar, kata beliau, jangan sampai putus sampai di sini.

“Ketika dulu kami berempat, bersama Kyai Yusuf Mansur, Ustadz Anwar Sani, Ustadz Tarmizi, membangun lembaga, yang sudah sarjana baru saya. Tapi, kita punya semangat agar putra putri bangsa bisa belajar di jenjang perguruan tinggi,” kenangnya kala berjuang bersama pimpinan Daarul Qur’an lain.

Tak ayal, kegigihan itu akan melahirkan kesuksesan. Terbukti, salah satu wisudawan bahkan sudah menjadi entrepreneur sebelum menyelesaikan pendidikan sarjananya dan kini telah memilki 300 cabang usaha. 

Kesuksesan itu diharapkan juga tertular pada para wisudawan lain. Dengan begitu jaringan antarbangsa bisa terbentuk. Dalam artian para alumni STMIK Antar Bangsa memiliki tanggung jawab moral terhadap para adik kelasnya.

“Jika nanti para alumni STMIK Antar Bangsa sudah sukses, anda bisa mengajak adik kelas untuk ikut terlibat dalam usaha Anda,” tutur Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq.

Suasana penuh optimisme makin terasa kala KH Yusuf Mansur menyampaikan pesannya. Dengan gaya khasnya yang bersemangat, beliau bercerita tentang salah satu kerabatnya, yakni Mas Gatot yang dahulu bermimpi ingin memiliki sebuah pasar.

Keyakinan adalah poin utama dalam amanat yang beliau sampaikan. Karena keyakinan itu pula Mas Gatot berhasil mewujudkan cita-citanya.

“Jangan sampai kita menjadi orang yang punya banyak ilmu dan wawasan luas tapi keyakinan tidak punya. Saya yakin anak-anak saya di STMIK Antar Bangsa, Insya Allah punya keyakinan yang sama bahkan lebih dari Mas Gatot,” terangnya menutup cerita yang jadi motivasi untuk para wisudawan.

Wisuda yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh Kyai Ahmad Kosasih, Ketua Dewan Syariah Daarul Qur’an, serta ustadz Anwar Sani, Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Zakat dan Wakaf yang juga rektor Institut Daarul Qur’an dan asaatidz Daarul Qur’an.