Rihlah Shigor Putra Ketapang, Rabu (27/11), berlangsung meriah. 230 santri kelas 1 sampai 6 SD mengikuti acara tersebut. Berkeliling memasuki kandang berbagai jenis hewan, menyaksikan pertunjukan, serta menikmati wahana permainan membuat para santri sumringah. Acara dengan destinasi Taman Safari Indonesia ini berakhir pada pukul 5 sore.
Ustadz Nazar Anugrah selaku ketua pelaksana acara menerangkan bahwa Rihlah Shigor kali ini menggunakan konsep yang berbeda. Jika dulu lebih banyak berwisata ke wahana bermain air kali ini wisata edukasi lingkungan, khususnya hewan, yang jadi tujuan. “Kita ingin nanemin ke anak-anak kita bagaimana cara mencintai lingkungan”, tukas beliau.
Taman Safari Indonesia menjadi destinasi yang dirasa mampu mengakomodir tujuan itu. Melihat secara langsung berbagai jenis hewan membuat para santri mengenali karakteristik dan kehidupan hewan tersbut. “Hewan-hewan tersebut harus kita jaga kelestariannya hingga anak cucu kita bisa menikmati itu semua”, ujar ustadz Nazar.
Bukan sekedar berwisata, Rihlah ini juga melatih disiplin serta wadah untuk berdakwah para santri. “Seperti misalnya sholat tetep harus tepat waktu. Habis makan kita beresin, ambilin sampahnya”, jelas Ustadz Nazar. Kebiasaan-kebiasaan yang sejatinya selalu mereka lakukan di pesantren itu harapannya mampu diikuti oleh pengunjung lain.
Mengenali lingkungan merupakan hal yang penting bagi seorang anak. Hal tersebut melatihnya untuk terjun di masyarakat ketika mereka dewasa. Maka dari itu Rihlah ini berorientasi untuk mendidik para santri menjadi pribadi yang unggul di masa yang akan datang. Bukan hanya tentang pelajaran sekolah namun juga pelajaran kehidupan. “Diharapkan mereka menjadi anak yang mandiri, yang menjaga lingkungan, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat”, tutup ustadz Nazar.